29. Menjauh? Mana Bisa

16.2K 2.8K 339
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


29. Menjauh? Mana Bisa

Kegiatan perkemahan sudah selesai, saatnya kembali ke rumah masing-masing. Bus sudah terisi penuh, melaju dengan kecepatan sedang menuju Gala High School.

Bus kelas XII-2 cukup berisik namun hanya satu murid yang terlihat tidak memiliki semangat, Nara ia hanya diam. Gadis itu menutup kepala dengan tudung hoodie berwarna hijau muda, agar Balin yang duduk di sebelah kanan tidak bisa menatapnya.

Balin merasa ada hal aneh, Nara seakan menjauh padahal semalam mereka baik-baik saja saat melihat bintang. Balin mengeluarkan ponsel lalu mengirim pesan, bukan untuk Nara melainkan Dey.

Dey

'Woy, kalau cewek tiba-tiba jutek itu kenapa?'

'Nara? Ha ha ha.'

'Bacot!'

'Sebentar.'

Dey berdiri, ia berbalik ke belakang lalu mengetuk kepala Nara yang menunduk itu. Sontak saja Balin menatap tajam Dey, ia tidak mengerti apa yang sedang Dey lakukan. Bertanya kepada Dey adalah kesalahan.

"Apa?" tanya Nara sedikit mendongak.

"Minta cemilan dong, lapar." Dey menadahkan tangan, tersenyum manis sebagai cara menggoda Nara.

Nara menghela napas pelan, ia merogoh tote bag lalu mengeluarkan dua makanan ringan. "Nih, ambil." Nara memberikan dua snack itu kepada Dey.

"Lo baik banget Ra," ucap Dey sedikit meninggikan suaranya, meledek Balin.

"Sama-sama," celetuk Rani, Dey sama sekali tidak mengucapkan terima kasih.

"Ih, siapa lo?" Dey bergidik lalu segera membenarkan posisi duduknya.

Dey membuka pesan yang Balin kirim, 'mau gue hajar?' isi pesan itu.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang