21. Berbagi Rahasia

16.7K 2.8K 188
                                    

Jangan lupa pencet bintang...

Komen juga yak...

Komen juga yak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21. Berbagi Rahasia

"Malam itu ... sinar lampu ... langit gelap ... semuanya mengerikan!"

Tubuh Nara mulai bergetar, tatapannya tidak kosong lagi melainkan berubah menjadi tatapan ketakutan. Ia meremas kuat lengan Balin membuat cowok itu semakin kebingungan.

"Lo ngomong apa sih?" Balin semakin dibuat tidak mengerti.

"G-ue takut," ucap Nara pelan lalu kedua mata mulai terpejam. Nara pingsan tepat di tubuh Balin yang berada di depannya. Balin meraih tubuh mungil Nara, ia mencoba untuk tidak panik.

"Taksi!" teriak Balin saat melihat ada taksi yang melaju ke arahnya.

Supir taksi itu turun dari mobil setelah melihat jika Balin membutuhkan bantuan untuk membawa tubuh Nara ke dalam taksi.

"Saya bantu Mas," ucap supir itu sembari membukakan pintu belakang mobil.

"Bapak bisa bawa motor?" tanya Balin.

"Bisa Mas, kenapa?" supir itu balik bertanya.

"Bapak bawa motor saya, saya yang bawa taksi," ucap Balin serius, ia menunjuk ke arah motornya berada lalu segera masuk ke dalam taksi.

"Eh, Mas tapi—"

Perkataan supir itu terpotong karena mobil taksi yang balin kendarai mulai melaju. Tanpa pikir-pikir lagi, supir itu berlari menuju motor Balin dan segera mengikuti taksi miliknya dari arah belakang.

Balin menuju rumah sakit terdekat, hanya membutuhkan waktu tujuh menit untuk sampai setelah tadi ia mengendara dengan cepat. Balin segera keluar lalu membawa Nara dalam gendongan. Cowok itu memanggil beberapa perawat untuk segera menangani Nara.

"Aduh Mas ... jantungan saya lihat Mas bawa taksi saya," ucap supir taksi yang baru saja tiba.

"Maaf, ini bayaran ganti rugi." Balin tergesa-gesa mengeluarkan uang dari dompet karena matanya hanya fokus melihat Nara yang sedang di tangani.

"Banyak sekali Mas?" supir itu terperangah melihat uang nominal seratus ribu yang banyak.

"Udah nggak apa-apa," ucap Balin, telihat ingin segera selesai urusannya dengan supir itu.

"Kalau begitu ini kunci motornya Mas, sudah saya parkir di parkiran. Terima kasih Mas," ucap supir itu perlahan pergi setelah memberikan kunci motor milik Balin.

"Gimana keadaan teman saya Dok?" tanya Balin mendekati dokter yang sudah selesai menangani Nara.

"Nona Nara mengalami syok dan kelelahan, tapi sebentar lagi akan siuman." Dokter itu memberikan penjelasan, seketika raut wajah Balin menunjukkan rasa lega.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang