28. Langit Malam

16.6K 2.6K 256
                                    


Mengandung bawang :)

Selamat membaca...

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


28. Langit Malam

Sesuai rencana, Gala High School akan melakukan kemah selama dua hari satu malam untuk semua kelas XII. Memang sudah menjadi acara tahunan sebelum menghadapi ujian tengah semester.

Ada empat bus yang berangkat menuju lokasi perkemahan, satu bus khusus guru pembimbing dan staff, lalu tiga bus khusus murid kelas XII.

Mereka duduk sesuai dengan kelasnya masing-masing, Nara duduk dengan Rani di kursi bagian belakang. Di sisi sebelah kanan mereka ada Balin dan Juno. Sedangkan di kursi depan mereka ada Dey dan Ovan.

"Sakit mata gue lihat sweater lo berdua," celetuk Balin saat Nara menoleh ke arahnya.

Rani mendengar hal itu tidak terima, menurutnya sweater warna kuning pemberian Kaniya terlihat lucu. "Gue bilangin Kaniya lo," ucap Rani menatap sinis Balin.

Balin hanya bergidik, cowok itu menatap Nara lagi.  "Gue haus," ucapnya tanpa suara.

Nara dapat membaca gerak bibir Balin namun pura-pura tidak melihat. Tapi hal itu justru membuat Nara tidak nyaman karena Balin terus menatapnya. Nara menoleh, Balin mengucapkan kata haus lagi.

"Nggak usah manja," ucap Nara tanpa suara juga.

"Nara Wirana gue haus!" teriak Balin, sontak murid di dalam bus menjadi ricuh. Mereka berdiri untuk melihat Balin dan Nara.

"Gue kaget setan!" ketus Juno yang tadi terkejut mendengar Balin berteriak. Cowok itu berdecak kesal lalu mengambil ponselnya yang terjatuh.

"Aroma apakah ini?" tanya Ovan dengan suara meledek.

"Cintaaa..." ucap Dey seraya mengarahkan finger heart atau jari hati ke arah Nara.

Gadis itu menunduk malu, Rani yang bicara dengannya saja tidak ia dengar. Nara perlahan menatap Balin lalu melemparkan botol air mineral ke arah cowok itu. Nara memiringkan posisi duduknya menghadap Rani.

"Cerita ke gue," ucap Rani, ia tahu ada hal yang tak beres antara Nara dan Balin.

"Gue nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Lo tahu sendiri, setan itu memang sering gangguin gue." Nara mencoba menyelamatkan diri, pada akhirnya kebohongan tercipta.

"Makanya lo ruqiah biar nggak digangguin setan, ha ha ha." Rani tertawa, sekilas melihat Balin, cowok yang sedang meminum air.

Nara hanya tertawa kecil, sebisa mungkin Nara menenangkan pikiran serta detak jantungnya yang masih berdetak kencang karena ulah Balin. Nara yakin jika rumor tentangnya dan Balin akan kembali menyebar.

Cowok sialan! benak Nara kesal.

~ oOo ~

Tiga jam perjalanan telah di tempuh, semua murid dan guru telah sampai di tempat perkemahan.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang