03. Jiwa yang Kacau

42.3K 5.5K 575
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03. Jiwa yang Kacau

Psikoterapi adalah salah satu metode penanganan yang umum dilakukan untuk menangani berbagai masalah kejiwaan, seperti stres berat, depresi, dan gangguan cemas. Psikoterapi merupakan salah satu langkah penanganan yang paling sering dilakukan oleh psikiater dan psikolog untuk menangani gangguan emosional atau masalah psikologis yang dirasakan oleh pasien.

Nara sedang berada di rumah sakit besar yang ada di kota Jakarta. Gadis itu hendak menemui Dokter Lisa yang menjadi psikiater untuk dirinya.
Nara berjalan pelan menuju ruangan Dokter Lisa, sebenarnya ia tidak ingin berada di tempat itu karena merasa tidak sakit. Tapi Nara juga tak bisa membohongi diri jika ia ingin segera kembali pulih, ingatannya.

Satu minggu sekolah membuat Nara benar-benar tertekan, ia takut melihat para penindas walau tak semua murid di kelas jahat padanya. Masih ada Jivan, cowok itu memperlakukan Nara dengan baik bahkan terus melindungi gadis itu dari penindasan Raisa dan teman-teman. Tapi tetap saja Nara memgalami stres akibat hal itu, ia tidak tahu alasan apa yang membuat ia menjadi korban penindasan mereka.

Drttt... Ponsel Nara berbunyi, ia segera melihat pesan yang Jivan kirimkan. Tak ada teman, hanya Jivan yang mau berteman dengan Nara.

Jivan

'Semangat Nara, jangan takut. Kalau takut panggil nama gue empat kali.'

Nara tersenyum membaca pesan itu, ia hanya membalas dengan emotikon tersenyum. Nara adalah gadis kaku, Jivan yang terus berusaha dekat dengannya membuat Nara tidak tahu harus bersikap seperti apa selain biasa saja.

Nara segera masuk ke dalam ruangan Dokter Lisa setelah mendapat persetujuan. Gadis itu duduk di kursi berhadapan dengan Dokter Lisa yang tersenyum manis padanya.

"Bagaimana kabarmu, Nak?" tanya Dokter Lisa seraya mengusap punggung tangan Nara.

"Cukup buruk," jawab Nara jujur, ia memang sudah berjanji pada Dokter Lisa untuk jujur dengan apa yang gadis itu rasakan atau ia alami.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang