09. Senjata Pertahanan
Jika melawan musuh tentu membutuhkan senjata, tidak perlu senjata tajam untuk menaklukkan musuh. Seperti yang Nara lakukan, foto Balin yang ia ambil beberapa hari lalu menjadi senjatanya untuk melawan cowok itu.
Nara saja heran kenapa Balin sangat ingin foto itu di hapus? Mungkin, agar para murid yang lainnya tidak mengetahui sisi manis cowok itu. Memangnya ada yang salah jika cowok belanja bulanan?
Tapi tak bisa dipungkiri memang jika Nara menaruh rasa penasaran terhadap kenyataan itu. Balin yang ia tahu adalah cowok dingin, ketus, galak, kasar dan tentunya jahat ternyata sangat tunduk pada ibunya.
Nara berpikir apakah Balin cowok yang baik?"Nggak mungkin," ucap Nara tanpa sadar.
"Apanya yang nggak mungkin?" tanya Rani memperhatikan Nara, antusias.
"Bukan apa-apa," jawab Nara sedikit malu, kenapa juga ia bisa keceplosan seperti itu.
Kenapa juga ia memikirkan Balin?"Pagi semua..." sapa Pak Tri masuk ke dalam kelas. Guru mata pelajaran Matematika.
"Pagi Pak..." semua murid menyahut kompak.
"Ovan, bangunkan Balin," ucap Pak Tri menghela napas berat ketika melihat salah satu muridnya tidur dengan pulas.
"Bangun Bal ... ada giveaway motor!" pekik Ovan seraya menendang kaki kursi yang Balin duduki.
"Di mana?" Balin langsung terbangun dan sudah dalam posisi berdiri bersiap untuk pergi. Mendengar kata motor saja sudah berhasil untuk membangunkan cowok penggila motor itu.
"Ha ha ha,"
"Parah ha ha ha."
Tingkah lucu Balin itu membuat gelak tawa para murid lainnya.
"Ada di perpustakaan!" ketus Pak Tri berkacak pinggang. "Cepat ambil buku paket Matematika!"
"Ha ha ha, rasain lo!" celetuk Nara cukup keras, ia senang Balin ditegur bahkan dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LIFE [END]
Teen Fiction[PRIVAT, FOLLOW UNTUK BACA LENGKAP] Bagaimana bisa cewek culun berubah jadi badgirl? Bisa... ~ oOo ~ Korban bully, korban tabrak lari, bahkan sampai koma selama satu tahun. Kehidupan gadis bernama Nara Wirana memang menyedihkan. Tapi semuanya berub...