25. Hati yang Resah

16.6K 2.4K 223
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


25. Hati yang Resah

Jam menunjukkan pukul 15 : 00 WIB. Nara sudah berada di kafe sejak satu jam yang lalu. Karena memiliki waktu luang, Nara membantu ibunya. Seperti biasa, Nara mengenakan seragam pelayan.

"Pulang saja Nak, istirahat." Bu Gita mengusap punggung anaknya.

"Nggak apa-apa Bu, lagian di rumah aku nggak ada kerjaan." Nara menolak secara baik, ia sendiri yang ingin membantu ibunya.

"Kak Nara...." suara nyaring Yona berhasil mengejutkan Nara dan juga Bu Gita.

"Hai Yona," sapa Nara tersenyum ramah.

"Ibu cek area belakang dulu ya," ucap Bu Gita menatap Nara. "Bye, Yona," lanjutnya menatap Yona lalu pergi.

"Lo mau pesan apa?" tanya Nara.

"Yogurt Stroberi sama dua cup cake cokelat," jawab Yona semangat, ia senang bisa berkenalan dan dekat dengan Nara.

"Oke, tunggu ya." Nara tersenyum lagi, ia segera menyiapkan pesanan Yona.

Nara berjalan menuju meja yang biasa Yona duduki, menaruh gelas serta piring kecil di dekat tumpukan buku Yona.

"Kak Nara sibuk nggak? Bisa bantu aku kerjain tugas?" tanya Yona.

"Nggak kok, sini gue bantu." Nara duduk di dekat kursi Yona. Ia ikut membaca buku fisika yang sedang Yona baca.

Yona memperhatikan Nara yang menjelaskan bagaimana mengerjakan soal di buku tersebut.

"Rumus massa jenis itu ρ = m / V  massa dibagi volume, jadi—"

"Kak Nara sudah punya pacar belum?"

Nara terkejut, ia hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Yona itu. "Jadi ... 84 gram / 8 cm3 hasilnya itu—"

"Kak Balin orangnya baik banget, bisa masak, belanja bulanan, kamarnya rapi, Kak Balin juga wangi, ganteng lagi." Yona membicarakan hal lain, mengabsen satu persatu karakter kakaknya. Yona sengaja, tujuannya bukan untuk belajar.

Nara menahan tawa, "gue bakalan jawab pertanyaan lo tadi kalau lo tahu hasil dari soal ini." Nara sedikit menaikkan alisnya.

"10,5 gram/cm3 ... soal gampang begitu," ucap Yona dengan nada cepat, dua detik kemudian ia tersadar bahwa telah tertangkap basah sudah membohongi Nara.

"Lo sengaja ngerjain gue, anak nakal." Nara menggelitik perut Yona, ia juga tertawa karena tingkah Yona yang menyebalkan namun lucu.

Yona menjauhkan tangan Nara dari perutnya, "Kak Nara mau nggak jadi pacar Kak Balin?" tanyanya sedikit menjauh dari Nara.

Nara gemas bercampur geram, ia bangkit untuk memberi pelajaran untuk Yona, menggelitik perut gadis kecil itu lagi.

"Lo berani ganggu adik gue!" perkataan ketus itu berasal dari Balin yang baru saja duduk di kursi, berhadapan dengan Yona.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang