FAKE LIFE [END]

44. Lega

44. Lega

Hari-hari berikutnya suasana sekolah normal kembali. Tidak ada satu pun murid yang menganggu Nara, justru mereka satu persatu mengucapkan maaf.

Nara heran semuanya berubah mendakak, tapi setelah tahu jika geng Floter membelanya Nara menjadi paham. Nara, ia berhasil menumbuhkan rasa kesabaran yang jauh lebih kuat lagi. Hanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk Nara bangkit dari keterpurukan. Semuanya karena teman.

Nara tak tahu harus mengucapkan kata terima kasih bagaimana lagi kepada geng Floter yang sudah berpihak padanya. Rani juga yang membelanya.

Ucapan terima kasih terutama untuk Balin, sejak awal cowok itu selalu berada di garis terdepan untuk melindungi Nara. Bagaimana pun keadaan Nara, sifat Nara yang berubah-ubah, Balin tidak meninggalkan Nara seorang diri.

Tanpa mereka sadari, Balin dan Nara saling melindungi dan saling membutuhkan satu sama lain.

"Rani...." panggil Nara melambaikan tangan ke arah Rani yang baru saja sampai di kelas.

Rani tidak merespon, gadis itu masih bersikap dingin karena Rani kecewa Nara seolah menganggap dirinya bukan sahabat.

"Udah empat hari lho, musuhan itu batasnya dua hari. Rani ... maafin gue," ucap Nara mendekatkan kursinya ke meja Rani.

"Bodo amat ... temenan sama Balin aja! Dia kan tahu semuanya tentang lo," cibir Rani sembari memainkan ponsel agar matanya tidak menatap Nara.

"Ran, jangan begitu dong. Lusa ulang tahun lo, kita rayain ya?" Nara terus mencoba untuk memperbaiki pertemanannya dengan Rani.

"Nggak mau, pergi ke meja lo sana!" ketus Rani mendorong bangku Nara agar menjauh.

Nara menghela napas pelan, ia membenarkan posisi duduknya. Nara tidak patah semangat, Rani saja membelanya habis-habisan maka Nara juga harus habis-habisan mendapatkan maaf Rani.

~ oOo ~

Waktu istirahat tiba, Rani begitu saja melewati Nara. Gadis itu pergi ke kantin seorang diri, tak lama Dey berada di samping Rani. Cowok itu terus mendekatkan diri dengan Rani, entah untuk alasan menganggu atau untuk alasan lainnya. Yang jelas, Dey ingin berada di dekat Rani walau gadis itu kerap mengusirnya.