27. Hujan dan Jaket

16.7K 2.5K 278
                                    

Tanpa adegan romantis juga bakalan bikin kalian baper 😂

Selamat membaca...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. Hujan dan Jaket

Mendengar pengakuan mengejutkan Balin sukses membuat Nara terperangah. Nara rasa tidak mungkin Balin berbohong hingga berani membawa masalah keluarga seperti itu.

"Kenapa diam?" tanya Balin sedikit mengernyit.

"Nggak apa-apa," jawab Nara, tatapannya masih kosong.

"Banyak hal yang belum bisa gue ceritain sekarang, tapi jaga rahasia gue ya?" pinta Balin, ia tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Hanya Nara, orang yang tahu rahasia hidupnya.

"O-ke," ucap Nara gugup.

Balin menahan tawa melihat Nara yang gugup itu. "Mulai sekarang lo jadi pesuruh gue," ucap Balin santai.

"Oke," ucap Nara tanpa sadar, ia masih memikirkan pengakuan rahasia Balin. "Hah? Maksud lo apa?" dua detik kemudian, gadis itu tersadar. Nara menatap serius Balin.

"Lo udah setuju, nggak usah protes!" tegas Balin tersenyum miring.

"Tapi ... kenapa gue harus jadi pesuruh lo?" tanya Nara tidak terima, ia tidak ingin hal itu terjadi.

"Anggap aja sebagai uang tutup mulut," jawab Balin mengangguk pelan.

Nara menghela napas, "gue juga pegang rahasia lo! Kita seri," ucapnya berusaha menahan rasa kesal.

"Rahasia lo itu lebih banyak, lebih menarik." Balin bersikap masa bodo.

"Gue nggak mau jadi pesuruh lo!" tegas Nara, tatapannya berubah jadi tajam.

"Ya udah jadi asisten gue," ucap Balin memilih kosa kata lain yang memiliki arti hampir serupa namun lebih baik di ucapkan.

"Sama aja! Lo cuma ngancam gue, kan? Gue juga bisa bongkar rahasia lo ke semua orang." Nara menantang, yang jelas ia tidak setuju menjadi asisten Balin. Enak saja, pikirnya.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang