Hai siders, berubah ya hehe, setidaknya vote kalau komen terasa berat :)
36. Bukan Benci
Balin melangkah pelan menuju ruang loker setelah tadi memarkirkan motor di area parkir. Cowok itu kembali bersekolah, lukanya hanya ditutupi oleh plester menandakan sudah hampir sembuh.
Balin membuka loker, ia mengernyit ketika melihat ada kertas terlipat dalam lokernya. Balin mengambilnya lalu membaca tulisan yang ada di kertas itu.
Istirahat nanti gue tunggu di atap - Nara -
Balin tersenyum, ia memasukkan kertas itu ke dalam saku jas almamater lalu mengambil buku tulis yang ada di dalam lokernya. Setelah itu Balin pergi ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.
Murid kelas XII-2 menatap Balin yang berjalan memasuki kelas, dari mereka juga ada yang bersorak karena Balin hadir kembali di sekolah.
Nara tersentak, ia langsung menoleh guna melihat Balin tapi cowok itu hanya menatapnya datar. Nara membenarkan kembali posisi duduk, gadis itu meremas pulpen karena perasaan gugupnya.
"Hello everyone..." sapa guru mata pelajaran bahasa Inggris.
Pembelajaran pun di mulai, semuanya memperhatikan materi yang sedang guru terangkan.
~ oOo ~
Nara berdiri dekat balkon pembatas, pandangannya menatap ke bawah di mana ada beberapa murid cowok bermain bola.
Sesekali Nara menoleh ke belakang, melihat pintu berharap Balin segera ke luar dari sana. Sudah menunggu 20 menit lamanya, tapi cowok itu tak kunjung datang.
"Balin pasti nggak mau ketemu gue," ucap Nara dengan helaan napas.
Nara memutuskan untuk turun ke bawah, langkahnya tampak lemah. Saat menuju kantin ia melihat Balin dengan geng Floter baru saja ke luar dari kantin. Nara sedikit mempercepat langkahnya, ia hendak memanggil Balin tapi cowok itu begitu saja melewati dirinya. Nara terdiam, Balin seolah menganggapnya tak ada.
"Liburan Floter jadinya kapan?"
"Mana libur sekolah udah nggak ada."
"Bolos aja lah."
Nara menahan air mata, ia mendengar suara tawa Balin dan juga geng Floter. Nara tak ada nafsu lagi untuk ke kantin, ia lapar tapi masih bisa menahannya. Nara berjalan menuju kelas, langkah kaki pelan seakan enggan pergi ke kelas.
Saat sampai di kelas, Nara sekilas menatap Balin lalu duduk di bangku. Nara merebahkan kepala di atas meja dengan tangan sebagai alas.
"Gimana udah mendingan perut lo?" tanya Rani yang baru saja duduk di bangku, "nih gue bawain roti sama susu."
"Makasih," ucap Nara. Tadi Nara berbohong bahwa ia ke UKS karena perutnya terasa tidak enak, padahal Nara berada di atap.
Rani menarik kursinya hingga menempel dengan kursi Nara.
"Lo perang dingin lagi sama Kaniya?" bisik Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LIFE [END]
Teen Fiction[PRIVAT, FOLLOW UNTUK BACA LENGKAP] Bagaimana bisa cewek culun berubah jadi badgirl? Bisa... ~ oOo ~ Korban bully, korban tabrak lari, bahkan sampai koma selama satu tahun. Kehidupan gadis bernama Nara Wirana memang menyedihkan. Tapi semuanya berub...