42. Rahasia Pasti Terbongkar

15.7K 2.4K 97
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

42

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

42. Rahasia Pasti Terbongkar

Empat motor berhenti mendadak saat satu mobil hitam dan dua motor hitam lainnya menghalangi jalan mereka.

Para pemilik motor itu turun dari motor seraya melepaskan helm yang menutupi kepala. Mereka adalah Balin, Dey, Juno, dan Ovan.

"Mohon maaf Tuan Balin, Anda harus ikut bersama kami ke rumah Nyonya Dara." Satu dari delapan pria bertubuh kekar bicara sopan dengan Balin.

"Mereka siapa Bal?" tanya Juno, namun tak mendapat jawaban.

"Lo pacaran sama tante-tante?" tanya Dey sedikit berbisik, pikiran kotor itu muncul karena mendengar nama Nyonya Dara yang asing di telinganya.

Sorot mata Balin menajam, "najis!" ketusnya.

"Lo semua pergi deh, gue belum makan nih. Lapar!" tegas Ovan seraya mengusir para pria itu, tapi ya begitu sia-sia saja.

"Cabut," ucap Balin lalu berbalik.

"Maaf Tuan Balin, kami pakai kekerasan!"

Bahu Balin ditarik kuat, refleks cowok itu melakukan perlawanan. Balin berkelahi dengan pria yang berusaha membawanya pergi secara paksa.

"Hajar!" pekik Juno, ia langsung memukul siapa saja yang ada di hadapannya.

Begitu juga dengan Dey dan Ovan, mereka semua membantu Balin berkelahi melawan kedelapan pria tidak di kenal itu.

Perkelahian terjadi, empat melawan delapan orang. Masing-masing melawan dua orang sekaligus.

Perkelahian tidak berlangsung lama karena Ovan telah kalah, Juno yang hendak membantu Ovan justru mendapat  tendangan kuat hingga tersungkur menimpa tubuh Ovan.

"Argh, perut gue sakit Jun! Mana belum makan," gerutu Ovan.

"Untung perut lo gede," ucap Juno lega karena tubuhnya tidak menyentuh aspal.

"Bantu gue bangsat!" pekik Dey mulai kewalahan melawan empat orang.

Balin yang melihat teman-temannya mulai kelelahan dan juga mengalami kekalahan memilih untuk menyerahkan diri, demi keselamatan ketiga temannya.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang