35. Hukuman

15.5K 2.4K 92
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Hukuman


Di halaman depan rumah Balin, geng Floter sudah berkumpul. Sesuai rencana mereka, bahwa selesai ujian mereka akan liburan. Tempat tujuan mereka adalah pantai, akan berlibur dua hari satu malam.

Balin ke luar dari dalam rumahnya, cowok itu mengenakan kaus hitam tanpa lengan hingga memperlihatkan otot lengan. Celana hitam dengan sobekan di kedua lutut.

"Argh! Panas banget sih, kenapa nggak pergi dari pagi?" gerutu cowok itu saat sinar matahari mengenai wajahnya.

"Eh bangsat, lo yang ngaret lo yang protes!" celetuk Juno, geng Floter tidak akan berada di depan rumah Balin jika cowok itu tepat waktu berkumpul di rumah Juno.

Balin hanya terkekeh, ia berjalan menuju motornya namun suara seorang gadis menghentikan langkahnya. Balin menoleh ke samping kanan, ia melihat Nara berlari ke arahnya.

 Balin menoleh ke samping kanan, ia melihat Nara berlari ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Balin ... Balin tolong gue," ujarnya dengan suara bergetar.

Semua pandangan tertuju pada Nara, mereka bingung kenapa Nara mendatangi rumah Balin.

"Tenang dulu, kenapa?" tanya Balin setelah melihat Nara terdiam.

"Kak Bara mau balas dendam sama Jivan," jawab Nara, raut wajah cemas gadis itu justru membuat Balin terlihat biasa saja.

"Baguslah," ucap Balin santai.

"Hah? Gue ketakutan ke sini, ternyata lo nggak mau bantu." Nara terperangah, ini tidak sesuai dengan harapannya. Nara berpikir sikap dingin Balin karena kesalahan Nara yang sudah menuduh cowok itu.

"Lo masih khawatir sama Jivan? Bela dan selamatin pacar lo sendiri!" ketus Balin lalu pergi menuju motornya.

Nara semakin terperangah, jadi itu alasan Balin acuh padanya. Nara berjalan mendekati Balin, di tatapnya Balin dengan sorot mata sedikit tajam.

"Lo pikir gue cemas begini karena Jivan? Gue khawatir sama Kak Bara, gue nggak mau dia ngelakuin hal bodoh. Kalau lo nggak bisa bantu, gue bisa sendiri!" Nara memilih pergi, ia berlari menuju tepi jalan menunggu kendaraan taksi yang lewat.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang