Galih's return?

9.8K 723 191
                                    

Play mulmed diatas☝

📍Jangan lupa ramein tiap paragraf.
Sedikit kecewa sih karena vote kemarin turun banget, tapi gapapa wkwk, ada yang baca cerita aku aja aku udah seneng^_^

Selamat tahun baru, semoga harapan-harapan kalian cepat tercapai, tetap semangat walau kadang dunia selalu bercanda.

Ingat kata Jack Kahuna Laguna "Apapun yang terjadi tetaplah bernafas!"

_Hari berganti, bulan berganti, tahun pun berganti, tahun baru dan tentunya disertai harapan yang baru dengan semangat yang baru. Selamat tahun baru!_

"Ibu, ayah, Acha berangkat ya," Haris tersenyum dan memeluk Acha singkat.

Risa juga kini berjalan kearah Acha dengan langkah pelan dan ragu lalu memeluk tubuh Acha. Acha yang mendapatkan perilaku tersebut langsung menangis bahagia rasanya Acha seperti menjadi orang yang paling bahagia didunia ini. Setelah itu Acha menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Mau bareng ayah?" tanya ayahnya yang dibalas Acha dengan gelengan kepala.

"Nggak usah yah, Acha lagi pengen naik angkutan umum," Haris mengangguk mengerti setelah itu Acha tersenyum kearah kedua orang tuanya dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah.

Tapi langkah Acha terhenti karena kalimat yang diucapkan oleh ibunya "Hati-hati nak," Acha yang sudah tidak kuat menahan tangisnya langsung berbalik dan berlari memeluk ibunya erat, sangat erat seolah Acha tidak mau melepaskan pelukan itu.

Risa mengusap surai panjang anaknya dengan sangat lembut, setelah itu Acha melepaskan pelukanya dan melihat jam tangan yang berada di tanganya.

Acha mengusap air matanya cepat setelah itu terkekeh "Acha berangkat yah, bu takut telat."

Kedua orang tua tersebut mengangguk sambil memberi senyum hangat kepada anaknya itu. Acha keluar dari rumah dan duduk didepan pintu sambil memakai sepatunya sambil bersenandung kecil karena pagi ini sangat cerah menurut Acha, tapi mata Acha tidak sengaja menatap motor yang terparkir didepan gerbang rumahnya.

Acha mengerutkan alisnya bingung, perasaan dia tidak membuat janji dengan Alan atau siapapun untuk berangkat bersama. Dengan cepat Acha memakai sepatunya dan menghampiri motor tersebut.

Acha semakin mengerutkan alisnya merasa tidak asing dengan motor yang kini berada dihadapannya namun sepertinya ini bukan motor milik Alan. Acha memutar kepalanya kesamping mencari pemilik motor tersebut sampai tatapan Acha jatuh pada cowok yang memakai seragam sama denganya sedang membelakanginya. Cowok itu terlihat seperti sedang bermain phonsel.

Acha mendekat lalu mencolek bahu cowok tersebut, hati Acha sudah tidak tenang, Acha seperti mengenal postur tubuh cowok didepannya. Setelah itu cowok tersebut menoleh yang membuat Acha dengan reflek langsung menjatuhkan tas-nya yang kebetulan Acha masih menentengnya. Dunia sepertinya berhenti berputar, jarum jam juga rasanya seperti berhenti berdetak.

Mata Acha sudah buram karena air mata, Acha menatap tidak percaya cowok didepanya sambil terus menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Galih..." lirih Acha, Galih tersenyum lalu menjawab "Iya Cha, ini gue," jawab Galih tersenyum tipis.

Acha langsung berhambur kepelukan Galih, dengan cepat Galih juga membalas pelukan cewek tersebut.

Acha melepaskan pelukanya lalu menatap cowok didepanya "Galih, Acha nggak lagi mimpi kan?" Galih tersenyum tulus membalasnya lalu memegang pundak Acha "Gue mau ngajak lo ke suatu tempat," Acha mengangguk semangat lalu langsung naik ke motor Galih tanpa memperdulikan ia memakai helm atau tidak.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang