Galih and Reyno

8.6K 608 135
                                    

Play mulmed diatas☝

📍Jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian ya, aku juga mau ngasih tau lagi kalau quotes dicerita ini hanya pemanis dan aku ngambil dari berbagai sumber, kenapa aku ga cantumin nama sumbernya? Aku minta maaf banget karena aku dari dulu selalu ngumpulin (nulis) quotes-quotes di catatan aku tanpa ngasih sumbernya.

_Orang lain tidak akan tahu dirimu bahkan orang tuamu sendiri tak akan pernah tahu bagaimana cara matamu melihat, otakmu berfikir, dan hatimu merasakan semua hal yang kamu rasakan didunia ini_


"Terus hubungan kita gimana Gal? Udahan kan? Jujur Acha nggak bisa lupain Alan, Acha juga gapengen Alan terus-terusan salah paham sama Acha."

Galih tidak menjawab, dia hanya fokus pada rokoknya, yang membuat Acha kesal dan mencolek lengan Galih.

"Gall..." panggil Acha namun dihiraukan oleh Galih.

Tiba-tiba dari arah pintu rooftop Rachel berlari menuju mereka seorang diri dengan nafas yang masih memburu Rachel menunjukkan handphonya kearah Galih, entah apa yang ditunjukan oleh Rachel tapi itu berhasil membuat rahang Galih mengeras dan membuat Galih langsung mengepalkan tanganya.

"Emm kak Rachel kenapa ya?" tanya Acha pelan takut salah bicara karena Rachel juga kakak kelasnya dia harus bisa bersikap sesopan mungkin, tapi Rachel hanya mengangkat tanganya menyuruh Acha diam.

Galih langsung berdiri, menjatuhkan rokoknya dan langsung menginjak rokok tersebut seolah menyalurkan emosinya.

"Bilang sama dia, pulang sekolah ditunggu dijalan Rajawali!" Rachel mengangguk setelah itu mengotak-atik hpnya.

Acha hanya menatap mereka berdua bingung karena tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Baru saja Acha akan angkat bicara Galih lebih dulu menyela "Keluar Cha!" usir Galih yang membuat Acha semakin penasaran.

"Kenapa Gal?"

"Bisa nggak sih gausah banyak tanya! Keluar sebelum gue ngelampiasinnya ke lo!" Acha masih bergeming menatap Galih heran.

"Iy..." lagi-lagi ucapan Acha terpotong tapi bukan karena Galih melainkan Rachel.

"Keluar Cha! Lo nggak berhak denger pembicaraan kita," Acha hanya tersenyum simpul lalu keluar dari rooftop, ya bahkan Acha tidak berhak mendengar percakapan mereka karena Acha sadar dia belum bisa disebut sebagai teman Galih ataupun Rachel, dia hanya kebetulan masuk kedalam kehidupan mereka.

Saat sampai dipintu rooftop Acha berpapasan dengan Gilang dan Gema yang hanya meliriknya sinis, Acha menghela nafasnya pasrah, tidak jauh Acha melangkah Acha juga melihat kedua teman Rachel yang kemarin juga tidur dirumah Rachel, Nayla dan Vita, dan ada satu cewek lagi yang Acha tahu bernama Meira mereka semua satu kelas yaitu kelas XII-1 IPS, mereka hanya menatap Acha datar sedangkan Meira sempat tersenyum padanya.

Saat Acha melewati koridor kelas juga banyak yang menatap Acha dengan tatapan beragam, ada yang menatapnya kasiahan, sinis dan bahkan menertawakan dirinya. Acha hanya bisa menundukkan kepalanya tidak berani menatap mereka lagi, apa ada yang salah dengan nya? Sampai Helen berlari kearahnya dan langsung menarik tangan Acha agar mengikutinya.

"Ikut gue!" Acha hanya menurut saja.

Setelah sampai dikoridor perpustakaan yang lumayan sepi Helen langsung berhenti dan menatap Acha tidak percaya.

"Gue yakin lo belum buka grup chat angakatan kelas 11," setelah itu Helen menyodorkan handphonya dan memperlihatkan chat teman-teman seangkatanya yang sedang membicarakan dirinya, Alan dan Anggis, disana terlihat jelas hampir seluruh penghuni grup dominan menghujat Acha dibandingkan Anggis. Bahkan ada yang mengirimkan foto Alan yang sedang mencubit pipi Anggis gemas.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang