_Sepertinya semesta belum mengizinkan aku untuk bersama denganya_
Typo bertebaran dimana-mana, komen ya kalo nemuin typo, jangan lupa juha vote and komen.
Sepertinya kelas Acha sedang free terbukti dengan teman kelas Acha yang asik dengan dunia mereka masing-masing.
Ada yang rebahan dibelakang kelas, bergosip, membaca novel, bermain bola didalam kelas, dan beberapa cowok yang sedang bermain gitar dengan ditemani Kely yang ikut menyumbangkan suaranya yang merdu, sungguh perpaduan yang pas.
Acha menatap Heri yang sedang mengganggu Reyna yang sedang fokus menulis sesuatu dibukunya entah apa yang Reyna tulis sampai membuat Reyna marah saat Heri dengan usilnya mengambil buku milik Reyna. Sedangkan dipojok kelas ada Meli dan Bryan bucinnya XI-2 IPS, Acha melihat Bryan yang sesekali memberikan lelucon kecil yang membuat Meli tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak.
Acha sedang berjalan memasuki kelasnya tapi belum sempah Acha duduk dikursinya tangan Acha sudah ditarik oleh Helen, lalu Helen menariknya keluar dan duduk dikursi yang telah disediakan disetiap teras kelas.
"Muka lo kenapa Cha? Kek orang nginget rumus fisika gitu? Ga penting juga ngeliatin mereka, lo pengen gabung sama mereka?" tanya Helen bertubi-tubi jangan lupakan raut keponya.
Acha menggeleng "Tadi Alan nembak Acha." balas Acha tanpa beban.
"WHAT KOK BISA?! Lo harus cerita cepetan Cha."
#Flashback
Tok tok tok
"Permisi."
"Masuk!" titah seseorang dari dalam ruangan tersebut.
"Alan kenapa manggil Acha? Acha ada salah?" tanya Acha takut pasalnya Alan mengundang Acha keruang osis.
"Nggak, lo duduk dulu," jawab Alan lalu menyuruh Acha untuk duduk dikursi yang telah disediakan disana.
"Lo mau nggak jadi pacar gue? Sorry kalo gue ga romantis seperti cowok diwattpad yang pernah lo ceritain."
Hening.
Acha masih diam mencoba mencerna ucapan Alan sampai matanya ia buka selebar mungkin "Alan nembak Acha? Alan kerasukan apa sih? Alan nggak lagi bercanda kan?"
"Ya apa ngga?" balas Alan tidak memperdulikan ucapan Acha.
Acha mengubah raut wajahnya, Alan mengucapkan kalimat itu seperti tanpa beban "Acha nggak mau kalo Alan cuman..."
"Gue serius, segitu nggak percayanya lo sama gue."
"Gimana Acha mau percaya kalo Alan aja masih pacaran sama Alin," balas Acha.
Alan diam karena tertohok ucapan Acha "Gue...gue...gue sama dia udah putus," balas Alan tergagap.
Acha mengangguk lalu menatap Alan "Acha mikir dulu, nanti pulang sekolah Acha kasih jawabanya."
Alan menatap Acha cengo dia kira Acha mengangguk untuk mengiyakan menjadi pacarnya tapi ah sudahlah. "Bukannya ini yang lo pengen dari dulu?" tanya Alan.
Acha menunduk sambil memainkan jarinya "Acha pengen pacaran sama Alan kalo Alan udah tulus cinta sama Acha, Acha ngga mau kalo kita pacaran karena terpaksa. Lagian sikap Alan buat Acha ragu."
"Dulu aja ngejar-ngejar gue kayak gapunya urat malu sekarang sok jual mahal," ucap Alan kesal karena Acha belum menerima untuk menjadi pacarnya. Acha menatap Alan lagi cowok didepanya emang kalo ngomong gapernah disaring ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...