📍Makasi banyak yang udah baca sampe sejauh ini:(
Sebelum membaca alangkah baik-nya vote terlebih dahulu, jangan lupa ramein tiap paragraf juga ya dengan komen kalian!
_Sebelum 2020 berakhir, komen dong pesan kalian untuk seseorang tanpa menyebut nama-nya_
Pagi ini kediaman keluarga Jeri penuh dengan duka, bendera kuning juga kini menghiasi rumah besar milik keluarga tersebut, beberapa saudara dari bandung rela ke Jakarta untuk belasungkawa, semua orang sedang menangis. Bahkan sepertinya langit juga ikut merasakan kehilangan Galih, awan yang menghitam dan gerimis yang perlahan jatuh ke bumi.
Semua teman, kerabat dan saudara Galih sedang menyaksikan mayat Galih yang sedang dimasukkan ke liang lahat, sedari tadi Acha tidak berhenti menangis sama seperti Meli dan Alin. Alin sangat terpukul apalagi Galih adalah satu-satunya sahabat yang paling dekat denganya.
Setelah acara pemakaman Galih selesai, Mila sama sekali tidak ingin beranjak dari tempat peristirahatan terakhir Galih, wanita paruh baya tersebut terus-terusan memeluk batu nisan yang bertuliskan nama lengkap milik Galih, Jeri hanya bisa menatap nanar istrinya, anak satu-satunya telah pergi mendahuluinya, harapanya telah pupus.
Tatapan Jeri kini jatuh pada Acha yang masih menangis disamping Mila, setelah itu Jeri meminta Alin yang berada disamping Acha untuk bergeser, ada yang ingin Jeri bicarakan dengan Acha.
"Ini," ucap Jeri sambil menyodorkan sebuah amplop putih kearah Acha, yang membuat Acha langsung menyerngit heran.
"Galih yang nulis, di amplop itu tertulis hanya kamu yang boleh membacanya," Acha mengambil amplop tersebut dengan tangan yang gemetar, diamplop tersebut tertulis cuman Acha yang boleh baca surat ini!
"Saya nemuin amplop itu di tas Galih," jelas Jeri sambil menunduk.
Acha mengangguk dan teringat permintaan Galih semalam "Om, Galih bilang, Galih pengen minta maaf sama om dan tante karena Galih selalu salah paham sama kalian," Mila kembali terisak pilu yang membuat teman-teman Galih yang mendengar isakan Meli ikut menitihkan air matanya.
Acha berdiri lalu menatap Alan, Arka dan Alin secara bergantian "Galih juga minta maaf sama kalian terutama Arka," ucap Acha yang diangguki oleh mereka semua.
Kini Acha mendekat kearah Gema dan Gilang yang menatap kosong kuburan temanya. Acha tersenyum pedih dan berkata sambil terisak "Galih bilang bersyukur banget bisa ketemu sama kalian, kedua teman bodohnya yang selalu setia berada disamping Galih," kini Gilang meneteskan air matanya lalu mengusapnya dengan cepat.
"Dia juga bodoh, ngapain nolongin lo?!" sentak Gilang marah yang membuat semua orang yang berada disitu memusatkan perhatian kearah cowok tersebut.
Acha semakin menangis menangis pilu menatap kedua teman Galih yang berada didepanya "Acha minta maaf."
Acha menarik nafasnya kembali "Galih juga ngomong lebih baik kalian damai sama Reyno," mereka berdua diam lalu Gema mengangguk lemah.
"Galih udah pergi, kemungkinan kita juga bakalan bubar," balas Gema nanar.
Baru saja Acha akan berkata kembali tapi melihat kedatangan Rachel dengan keadaan yang lumayan berantakan sambil berlari dan menatap kuburan Galih dengan nanar "Gem, bilang sama gue, itu bukan makam Galih, gue sayang sama dia Gem, gue udah anggep dia kayak adek sendiri, ntar kalau gaada Galih rumah gue sepi!" ucap Rachel histeris sambil mengguncang tubuh Gema.
Jeri dan Mila yang kini akan pulang langsung memusat perhatiannya ke Rachel karena kalimat yang diucapkan oleh cewek tersebut.
"Jadi selama ini Galih selalu pergi ke rumah kamu?" tanya Jeri yang diangguki oleh Rachel, "Makasih karena udah mau menerima Galih dan menganggap Galih adik kamu, dan buat kalian semua kalau Galih punya kesalahan sama kalian baik sengaja atau nggak saya mohon maafkan anak saya," ucap Jeri yang diangguki oleh semua orang yang berada disitu lalu dia menuntun istrinya kearah mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...