tragedy

16.1K 909 342
                                    

Play mulmed diatas👆

📍Ramaikan kolom komentar, vote-nya juga jangan lupa!

_Kamu adalah matahari yang sejatinya selalu ada untuk bumi_

"Gue sama Alin duluan," ucap Arka yang diangguki oleh Alan dan Acha.

Setelah itu motor milik Arka melesat cepat pergi meninggalkan pemakaman umum yang berada didaerah Jakarta itu. Acha yang baru saja naik kemotor Alan langsung mengerutkan alisnya bingung melihat Alan yang sibuk merogoh saku celananya.

"Cha tolong baca siapa yang ngirim pesan," Alan menyodorkan handphonya kearah Acha, setelah itu motor Alan juga melesat meninggalkan pemakaman umum tersebut.

Acha termangu menatap lockscreen handphone Alan yang ternyata adalah foto dirinya dan Alan waktu mpls dulu karena mereka dihukum bersama. Disitu terlihat Acha yang menunduk sambil memegang sapu lantai sedangkan Alan menatap lurus sambil memegang pel-an. Sebenarnya ada sekitar 5 orang-an tapi sepertinya Alan memangkas foto tersebut. Acha yang melihatnya jadi tersenyum-senyum sendiri.

"Siapa Cha?" Acha sontak gelagapan dan langsung membuka lock screen hp Alan tapi ternyata hp milik Alan memiliki pin.

"Ini pin-nya berapa Lan?" ucap Acha sedikit berteriak.

"Empat enam empat enam," jawab Alan.

Acha diam sebentar sambil berusaha mengingat sesuatu "Eh parah ya Alan," Alan yang mendengar teriakan Acha sontak bingung, parah apanya coba?

Alan langsung saja memelankan laju motornya lalu berkata "Parah apanya si Cha?"

"Itu pin-nya empat enam empat enam." sontak Alan yang langsung mengerti arah pembicaraan Acha langsung tertawa terbahak-bahak.

"Anjir lo, emang artinya apa coba haha?" Alan masih saja tertawa walaupun kini ia sedang menyetir motor.

"Ish Alan jangan ketawa terus ah ntar nabrak!" sewot Acha.

Alan terkekeh geli menatap cewek dibelakangnya dari spion "Lagian lo tahu darimana artinya? Gue ga nyangka ternyata lo nggak sepolos itu haha," reflek Acha menggeplak punggung Alan yang malah membuat cowok itu semakin terbahak.

"Galih dulu pernah ngasih tahu Acha waktu itu Heri nanya ke Acha pernah empat enam empat enam nggak, Acha kan nggak ngerti artinya terus Heri suruh Acha tanya sama Galih eh Galih ketawa terus jawab katanya artinya mantap-mantap gituan." cerita Acha sambil mencabikkan bibirnya kesal. Setelah itu Acha membuka pesan yang baru saja beberapa menit lalu masuk.

"Anjir emang si Heri!" Alan menghentikan tawanya karena ikut merasa kesal, Heri sudah keterlaluan mengajak bercanda-nya.

"Eh ini pesanya siapa yang dibuka Lan? Ada banyak."

"Yang paling atas," jawab Alan setelah itu Acha menurut dan membuka roomchat pesan teratas yang Alan maksud.

Mamah cantik♡

Cepet pulangnya sayang, jangan sore-sore.

"Kata mamah Alan, cepet pulangnya jangan sore-sore, kayak anak gadis aja haha," Acha tertawa karena berhasil meledek Alan, sebenarnya Alan juga sudah mengetahui pesan dari mamah-nya itu namun ia menyuruh Acha yang membacanya agar Acha melihat lockscreen dihp-nya.

Alan tersenyum simpul dibalik helm-nya "Cha," panggil Alan.

"Iya?" balas Acha.

"Gue seneng banget," jeda sebentar "Keluarga gue dan Alin udah baikan, kemarin malam kita makan malam bersama dan keluarga Alin minta maaf sama keluarga gue soal nenek gue yang sakit parah beberapa tahun lalu." Acha yang mendengarnya juga ikut bahagia dan tersenyum simpul dibalik helm-nya.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang