📍Buat kemaren maafin author karena telat up, author bener-bener lagi banyak kegiatan terus lagi mikirin ending cerita ini, sebenarnya udah disiapin dari pertama buat cerita cuma pengen yakinin lagi wkwk.
_Terlalu lama bermonolog, hingga lupa akan prolog, dan sampai tidak sadar sudah berada di epilog_
Galih menyodorkan helmnya yang langsung diterima oleh Acha "Bokap gue marahin lo? Atau ngatain lo?" tanya Galih sambil memakai helmnya sendiri.
"Nggak kok, ayah Galih enak diajak cerita sama kayak Galih pak Jeri punya sisi lain yang nggak diketahui semua orang," balas Acha sambil tersenyum, Galih yang mendengar kalimat tersebut keluar dari bibir Acha langsung membuang mukanya.
"Galih," panggil Acha yang membuat Galih menghentikan kegiatannya yang hendak menyalakan mesin motor.
"Apa?"
"Perjodohan Galih sama Alin bukan keinginan orang tua Galih," wajah Galih langsung berubah sinis dan tidak bersahabat.
Galih terkekeh memandang Acha "Bokap gue ngomong apa aja ke lo, mending lo gausah ikut campur tentang itu lo nggak tahu apa-apa Cha!" sentak Galih.
Acha jelas terkejut, padahal Acha hanya berusaha menjelaskan kepada Galih namun jawaban Galih malah membuat Acha terdiam, Acha tidak berniat untuk membalas perkataan Galih karena Acha sendiri sangat merasa takut melihat wajah murka Galih.
"Naik!" Acha menurut lalu naik ke motor Galih, setelah itu motor Galih melesat meninggalkan pekarangan rumah Jeri.
Jeri yang melihat dan mendengar percakapan antara Acha dan Galih hanya bisa menghela nafasnya "Apa yang harus papah lakuin lagi Gal biar kamu percaya sama papah."
🐾🐾🐾
Galih memberhentikan motornya didepan rumah Acha, setelah Acha turun dan menyerahkan helmnya ke Galih, Acha langsung berterimakasih dan hendak masuk kedalam rumahnya.
Tapi Galih langsung mencekal tangan Acha "Orang tua lo gimana?"
Acha jelas heran, kenapa setiap Galih mengantarkannya pulang, Galih selalu bertanya mengenai orang tua nya "Mereka udah mulai perhatian sama Acha Gal," Acha tersenyum lalu Galih mengangguk mengerti.
"Lo masih inget apa kata gue kan?"
Acha tersenyum tipis "Inget! Apapun yang terjadi tetaplah bernafas!" ucap Acha dengan bersemangat, Galih yang gemas langsung mengacak rambut Acha. Lihat bahkan Acha sudah melupakan bagaimana raut murka Galih beberapa waktu lalu. Salahkan saja memori Acha yang lemah dalam mengingat hal apapun.
Setelah itu Galih kembali menyodorkan helmnya yang membuat kening Acha berkerut tidak mengerti "Buat lo aja, simpan baik-baik!" Acha langsung menerimanya dan memeluk Galih singkat.
Galih sempat terkejut karena perlakuan Acha, tapi tidak dapat dipungkiri Galih juga sangat senang menerima pelukan Acha.
"Good girl, sana masuk, gue ada urusan mau langsung pulang, sampein salam gue buat orang tua lo."
"Jantung-jantung Gal!" Galih hanya terkekeh lalu pergi meninggalkan rumah Acha dengan perasaan campur aduk.
Jujur Galih sangat terkejut saat Acha mengatakan hal yang paling ia benci, Galih sangat yakin pasti ayahnya telah meracuni pikiran Acha.
🐾🐾🐾
Alan
Udah tidur belum?
Jangan nyerah sama gue ya:)
Kalau lo nyerah izinin gue buat merjuangin lo:')
Acha
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...