Play mulmed diatas☝
📍Jangan lupa vote and komen yaw!
_Kalau aku memperlakukanmu sebagaimana kau memperlakukanku, kau akan membenciku_
Ternyata yang diucapkan Galih memang benar Rachel itu baik, baik sekali, sehari setelah Acha menginap dirumah Rachel atau biasa teman-teman Galih menyebutnya basecamp, Acha sedikit tau sifat Rachel dia seperti Aldo bedanya Rachel bar-bar tapi sifatnya sangat dewasa.
Sekarang Acha sedang naik angkot untuk kembali kerumahnya tanpa pamit ke Rachel ataupun Galih, tapi waktu Acha keluar dari rumah Rachel Gema sempat melihatnya walaupun dia hanya diam Acha yakin dia pasti akan mengadu ke Galih. Yang Acha tahu sebelum dia pergi Rachel sedang mandi sedangkan Galih pulang kerumahnya jadi menurut Acha ini adalah waktu yang tepat untuk kabur, sebenarnya Acha juga sudah izin kepada kedua teman Rachel dan mereka hanya mengiyakan saja.
Bukanya apa-apa Acha sangat tidak betah berada dirumah Rachel bau rokok dan minuman-minuman yang tidak Acha ketahui namanya membuat perutnya mual, apalagi banyak cowok-cowok disana hanya ada 4 cewek termasuk dirinya, sungguh Acha tidak betah.
"Kiri mang," ucap Acha, setelah itu mobil angkot yang ditumpanginya berhenti di samping taman yang beberapa waktu lalu Arka mengajaknya kesini. Acha sedikit kesulitan saat turun dari angkot karena dia menggunakan dress nya kembali, untung saja semalan Rachel meminjamkan baju tidurnya ke Acha.
Acha turun dan langsung membeli pop ice lalu duduk dibangku yang sudah disediakan disana. Acha menyedot pop ice yang ada ditanganya lalu ia taruh kesamping tubuhnya karena kebetulan disini tidak disediakan meja.
Tatapan Acha jatuh pada dua orang remaja yang terlihat sangat bahagia Alan dan Anggis, ah sejak kapan mereka dekat? Selama ini Anggis membenci Alan dan menentang keras ketika Acha terus mengejar Alan.
Acha menarik nafasnya tidak ingin ikut campur lagi dengan masalah hidup Alan, namun otak, tubuh, dan hatinya tidak sejalan, kakinya terus mengayun kearah dua remaja yang sekarang sedang duduk sambil menatap beberapa anak kecil yang sedang bermain.
"Anggis, Alan..." Anggis sontak berbalik saat mendengar suara Acha, Acha melihat jelas raut terkejut dari wajah Anggis. Sedangkan wajah Alan datar tanpa ekspresi.
Acha termangu seperti orang yang baru saja hilang ingatan menatap kedua orang didepanya.
"Cha lo.. Nga..ngapain disini? Lo abis darimana Cha?" tanya Anggis tergagap.
Acha tersenyum "Cuman main-main doang, Acha abis main kerumah Rachel," balas Acha seadanya.
Acha memainkan jari tanganya karena merasa sesak melihat kedekatan Alan dan Anggis. Oh ayolah sangat aneh melihat Alan dan Anggis seperti sepasang kekasih seperti ini.
Anggis kembali terkejut saat mendengar balasan Acha "Lo... Kok bisa main sama dia? Dia nakal Cha sama kayak Galih lo harus jauhin mereka!"
"Acha temenan sama siapa aja Nggis, Rachel emang nakal tapi dia baik kok. Emmm Alan sama Anggis lagi ngapain? Kok Acha baru tahu kalian deket?" tanya Acha mengungkapkan pertanyaan yang sedari tadi bersarang dibenaknya.
"Kepo," jawab Alan tanpa memandang Acha, Acha menunduk sambil menahan tangisnya.
"Chaa gue bisa jelasin, lo jangan marah ya se..." belum selesai Anggis berbicara Alan sudah memotongnya.
"Udahlah by dia juga pasti ngerti," hati Acha mencleos saat Alan memanggil Anggis dengan panggilan By. Dan apa Alan bilang Acha pasti ngerti? Sungguh Acha masih belum mengerti dan tidak ingin mengerti kalau hanya akan membuat hatinya kembali berdenyut sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...