which is actually 2

8.8K 653 150
                                    

Play mulmed diatas☝

📍selamat malam minggu buat kamu yang setia menunggu...
Menunggu doi peka
Menunggu Acha up wkwk

Kalian kalo tidur jam berapa?

Buat yang masih jomblo dan malam minggunya dirumah aja sini sungkem sama author, soalnya author juga jomblo hiks (。’▽’。)♡

_Memaafkan memang mudah, namun kecewa itu masih membekas. Karena kecewa, semua kepercayaan hilang_

"Gue mau ngucapin makasih banyak buat lo, dan soal hubungan kita, itu terserah lo, kalau gue boleh jujur gue juga udah gaperduli sama hubungan gajelas gini," Acha terdiam, ya hubungannya dengan Galih sangat tidak jelas, Acha bahkan menganggap hubungannya dengan Galih hanya pura-pura semata karena ingin menggagalkan perjodohan Galih dengan Alin dan semuanya berjalan lancar sekarang apa yang harus Acha lakukan? Kembali berharap kepada Alan atau berusaha membuka hati untuk Galih walaupun Galih tidak mencintainya setidaknya Galih menghargainya bukan?

Acha menunduk sebentar lalu mendongak menatap Galih yang duduk didepannya "Acha mau hubungan ini berhenti sampai disini," balas Acha yang diangguki oleh Galih.

"Bagus lah, lo mau makan apa biar gue pesenin anggep aja sebagai tanda terima kasih gue," Acha menggelengkan kepalanya yang membuat dahi Galih berkerut.

"Acha mau ke kelas aja Gal, duluan ya," balas Acha tanpa mau mendengarkan jawaban Galih. Galih menatap Acha heran apakah ada yang salah dengan perkataannya karena Galih bisa melihat jelas raut kecewa dari wajah Acha.

Acha langsung berdiri dan keluar dari kantin, tapi langkahnya terhenti saat bahunya tidak sengaja ditabrak oleh Anggis. Acha terhuyung kebelakang untung saja dia masih bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Maaf Cha," ucap Anggis, Helen hanya menatap jengah Acha yang sekarang berdiri didepannya.

Acha hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan langkahnya. Alan yang melihat kejadian tersebut dari sudut kantin bersama kedua temannya mengepalkan tanganya erat, padahal jelas-jelas Anggis sengaja menabrak bahu Acha. Sudah cukup drama yang Anggis buat sampai sejauh ini, Anggis semakin keterlaluan.

Alan sudah tidak kuat menahan perasaannya sendiri, apalagi saat melihat Acha masuk ke kantin bersama Galih, langsung saja Alan berdiri yang membuat kedua temannya heran.

"Mau kemana Lan?" tanya Reyhan tanpa menatap Alan karena sedang fokus memakan mie-nya.

Alan tidak menjawab dia hanya nyelonong pergi, yang membuat Reyhan dan Seza saling pandang "Napa tuh anak?" tanya Reyhan yang dibalas gelengan oleh Seza.

Reyhan hanya bisa mendengus malas karena mempunyai kedua teman yang sangat menyebalkan, Seza yang sedang mengunyah permen karetnya menatap Reyhan yang sedang melamun.

"Napa lo? Mukanya melas gitu?" tanya Seza.

"Kaga," balas Reyhan acuh.

Reyhan dan Seza hanya bisa memandang kepergian Alan dengan heran, mereka kira Alan akan menghampiri Anggis tapi nyatanya Alan keluar dari kantin melewati Anggis begitu saja.

Anggis juga ikut menatap heran Alan yang hanya melewatinya "Len gue duluan ya," ucap Anggis lalu mengikuti Alan dari belakang, baru saja Helen akan menolak tapi Anggis sudah pergi begitu saja.

Disisi lain Acha sedang duduk ditaman belakang sekolah sambil menatap kosong kedepan, Acha sudah tidak punya teman dekat seperti Anggis dulu, kenapa Anggis tega menikung dirinya, bahkan itu diluar fikiran Acha sekali. Anggis selalu menganggap Alan cowok paling brengsek dan tidak tahu terima kasih.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang