20. Alan's home

9.7K 654 25
                                    

Jangan sampai sikap cuekmu membuatku terbiasa tanpamu.
-Acha Meylinda Putri.

"Acha nggak bisa Alan," lirih cewek berambut panjang itu.

"Lo disini disiksa Cha gaada yang belain lo."

"Acha nggak disiksa Alan!" bela Acha pada ibunya bagaimana pun juga dia tetap ibu Acha, so siapa yang bisa terima jika secara tidak langsung ada yang bilang ibunya jahat?

Alan menarik nafasnya mencoba untuk lebih bersabar berbicara dengan cewek didepannya. "Lo ikut gue aman Cha."

"Terus Alan fikir kalo Acha tinggal dirumah Alan semua masalah Acha selesai gitu? Ga segampang itu Lan. Mending Alan pulang."

"Lo harus ikut, gue ganerima penolakan!"

"lo gila? Diluar hujan, kalau mau ngajak orang buat sakit jangan ngajak gue dong. Lo pulang aja sana sendiri." bentak Acha yang membuat Alan terdiam seribu bahasa. Jadi begini ya rasanya ditolak? Alan terenyuh bagaimana dengan Acha? Yang bahkan setiap hari dia tolak dan bentak. Sebenarnya hati Acha terbuat dari apa sih?

Alan jua diam terkejut atas ucapan Acha. Acha yang biasanya akan menggunakan namanya ketika berbicara tapi sekarang Acha memanggilnya lo-gue. Sekalipun dengan Galih. Dan sekarang cewek itu mengucapkan panggilan itu kepada Alan dengan bentakan pula.

"Cha gue gaada niatan buat ngajak lo sakit. Lagian sekarang cuman gerimis kan, lo bisa minjem baju kakak gue kalo udah sampe dirumah. Hari ini atau sampai besok aja gue janji biar emosi ibu lo reda dulu." Memang yang dikatakan Alan benar, karena sekarang hujan sudah reda.

"Acha gamau, Acha takut," kata Acha kini melemah.

"Lo gausah takut ada gue," bisik Alan lalu mendekap tubuh Acha. Acha menangis didalam dekapan Alan. Mungkin kalau keadaanya bukan seperti ini Acha akan girang dan lompat-lompat tidak jelas.

"Alan lupain kejadian tadi ya, waktu ibu marah. Maafin ibu juga karena udah nuduh Alan yang nggak-nggak."

Alan tersenyum hangat, Acha serapuh itu, Acha hanya butuh dukungan.

"Ada syaratnya."

"Apa?"

"Lo harus ikut gue pulang," tanpa menunggu persetujuan dari Acha, Alan langsung menarik tangan Acha menuju motornya.

Tanpa mereka sadari ibu Acha berada dibalik jendela sambil menatap anaknya dengan tatapan yang sulit diartikan.

🐾🐾🐾

Acha turun dari motor Alan ketika sampai di depan rumah yang lumayan mewah. Dia menatap sekeliling. Dihalaman rumah Alan terdapat bunga-bunga yang sangat cantik, rasanya Acha ingin memetiknya dan memberikan bunga itu kepada cowok yang telah membawanya kesini.

"Oh iya Cha, inget, Acha kan lagi berusaha lupain Alan," batin Acha mengingatkan dirinya agar tidak jatuh lagi pada pesona seorang Alan.

Alan menatap Acha yang hanya diam menatap bunga dihalaman rumahnya "Masuk," ucapan Alan mampu membuat Acha tersadar dari lamunan dan tersenyum kikuk kearah Alan.

"Acha gapapa masuk kerumah Alan? Ntar mamah Alan marah nggak?"

"Ngga,"

"Alan kumat lagi deh cueknya, tadi baik banget waktu dirumah Acha," lirih Acha. Dan uqntung saja Alan tidak mendengarnya.

Acha terus mengkor dibelakang Alan sampai wanita paruh baya yang sedang duduk diruang tamu langsung menghampiri mereka berdua.

Acha bisa menebak kalau wanita paruh baya itu adalah ibu Alan karena mereka memiliki mata yang sama, hitam legam.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang