📍buat part sebelumnya maaf ya kalau bikin kalian kecewa, semoga tetep suka sama cerita ini:)
Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah._Nggak suka cari masalah, soalnya ga dicari juga datang sendiri_
"Cinta tidak bisa dipaksa Lan, Acha udah berusaha tapi tetep aja gagal, Acha janji, suer deh gabakal ganggu hubungan Anggis dan Alan,"
Separuh hati Alan sedikit tidak terima saat Acha mengatakan hal tersebut terlebih atas semua sikapnya terhadap Acha dan secara tidak langsung Acha telah membantu Alin juga dalam menggagalkan perjodohannya dengan Galih.
Memang Alan dari dulu tahu Alin akan dijodohkan tapi dia tidak mengetahui kalau Alin akan dijodohkan dengan Galih karena Alin juga tidak pernah memberi tahunya. Rasanya aneh ketika sebagian diri Alan tidak terima ketika mengetahui Acha akan menjauhinya.
Acha terlalu sabar, walau Alan sudah sering membuat Acha menangis dia tidak pernah marah padanya.
Setelah sampai didepan rumah Acha, Acha hanya mengucapkan terimakasih dan langsung masuk begitu saja kedalam rumahnya, Alan yang melihat hal itu menghela nafasnya, Acha terlihat jelas kecewa padanya. Sekarang Alan jadi kepikiran kenapa Acha sampai senekat itu, benar juga apa yang diucapkan Acha, walaupun dia bego tapi dia tidak akan sebego itu hanya karena ditikung sahabatnya.
Oh ayolah sebenarnya Alan menyukai Anggis sejak pertama kali ia melihat cewek tersebut selalu bersama Acha, apalagi dia juga selalu menjadi peringkat 2 paralel yang artinya dia selalu berada dibawah peringkat Alan. Awalnya Alan kira Anggis tidak menyukainya namun saat dia tidak sengaja menemukan buku diary cewek tersebut diperpus dan ia sempat membacanya membuat hati Alan senang.
Akhirnya setelah Alan memberikan buku diary tersebut kepada pemiliknya, Alan langsung saja mengakui perasaanya yang lebih beruntungnya Anggis langsung menerima Alan walaupun dia tahu temanya sudah satu tahun memperjuangkan Alan. Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa Anggis tidak bisa menolak Alan ini adalah kesempatan emas baginya.
"Arghhh kenapa gue jadi kepikiran Acha terus sih," geram Alan lalu melajukan mobilnya pergi meninggalkan pekarangan rumah Acha.
🐾🐾🐾
Sedari tadi Helen dibuat heran karena Acha dan Anggis hanya saling diam, bahkan Acha sampai pindah tempat duduk, Acha duduk dengan Arka dan Anggis bersama Alin. Saat Acha meminta tukar tempat duduk dengan Alin, bahkan saat Acha meminta tukar tempat duduk dengan Alin, cewek itu hanya mengangguk, padahal waktu pertama kali Alin pindah dia sangat tidak mau duduk selain dengan Arka.
Alin hanya mencoba mengerti dengan permasalah Acha, karena dia tahu semua tentang Acha, Anggis dan Alan, Alin tidak bisa membantu Acha sama sekali sedangkan kemarin secara tidak langsung Acha sangat membantunya, Alin sungguh berterimakasih pada Acha, berkat Acha yang menjadi pacar pura-pura Galih, ibunya sudah tidak begitu memaksakan perjodohan tersebut. Sedangkan Arka kini menatap cewek disampingnya yang sedang melamun.
Saat Helen bertanya kepada Acha dan Anggis mereka kompak menjawab tidak ada apa-apa. Bahkan Helen juga masih heran ada masalah apa antara Acha dan keluarganya sampai ayah Acha datang kerumah dirinya dan Anggis, namun kembali lagi pada Acha yang terlalu tertutul dan selalu memendam semua masalahnya sendirian. Sampai saat ini Helen belum pernah mendengar curhatan Acha tentang keluarganya.
"Lo ada masalah Cha?" tanya Arka namun dihiraukan oleh Acha.
"Cha," panggil Arka lagi.
Acha mendongak sambil mengangkat satu alisnya, dia sedang malas diganggu dan diajak bicara. Arka yang melihat itu menghembuskan nafasnya lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...