_Mungkin benar, aku yang terlalu baperan atas semua sikap kamu:)_
"Gal," panggil Acha ketika Galih hendak turun dari mobil.
"Apa?"
"Emm Acha mau pulang, Acha takut disini perempuan sendiri," mohon Acha.
"Enak aja, temenin gue masak dulu biasanya juga ada Rachel tapi dia lagi pergi." balas Galih jujur, memang tidak hanya laki-laki yang berada dirumah ini ada beberapa perempuan juga, yang tentunya nakal sama seperti Galih.
Kebetulan rumah ini adalah bekas rumah neneknya Rachel yang sudah tidak terpakai karena sekarang orang tua Rachel keluar Negeri dan menetap disana untuk selamanha sedangkan Rachel setiap malam tidur disini di rumah neneknya yang dijadikan ia basecamp, awalnya rumah ini akan dijual tapi Rachel melarang dan tidak ingin ikut kedua orang tuanya. Tidak hanya Rachel ada 3 teman dekat Rachel yaitu Nayla, Vita dan Meira.
"Tapi Acha..."
"Halah gausah banyak bacot cepet keluar!!"
Setelah itu Galih dan Acha keluar dari mobil dan memasuki rumah kosong tersebut, rumah yang menjadi saksi Acha pagi tadi bahwa Galih benar-benar bukan seseorang yang baik.
Acha masih trauma untuk melihat rumah ini, tapi bukankah tadi Galih sudah berjanji tidak akan melukainya bukan?
"Lo dapet kan bahan-bahanya?" Sahut Gilang tanpa menatap seseorang yang baru membuka pintu rumah tersebut.
Acha hanya melihat mereka bertiga siapa lagi kalau bukan Galih, Gilang dan Gema, padahl dihalaman rumah itu terdapat sekitar 5-6 motor yang terparkir, motor itu milik mereka bertiga?
Acha masih diam tidak bergeming didepan pintu dia tidak disuruh masuk atau apapun membuat Acha sedikit kesal.
"Gal?"
Panggilan Acha sontak membuat Gilang yang sedang fokus bermain ps langsung memutar kepalanya melihat pemilik suara untuk memastikanya. Seketika mata Gilang membulat saat melihat wajah Acha yang sedang menatapnya juga.
"Lo ngapain bawa cewek ini kesini lagi Gal? Ga guna banget!"
Galih tak memperdulikan ucapan temanya, dia langsung memberikan semua bahan-bahanya kepada Acha.
"Sana masak kedapur!"
"Tapi Acha..."
"Cepet."
"Oke," balas Acha cepat lalu pergi dari hadapan mereka, tapi baru beberapa langkah Acha kembali berbalik menatap Galih.
"Dapurnya dimana Gal?"
Galih mendengus kesal hendak menjawab namun sudah dijawab duluan oleh Gilang.
"Disana," jawab Gilang cepat sambil menunjuk kearah pintu yang tadi Acha dan Galih lewati.
"Gilang ngajak becanda?"
What the?? Gadis yang dibawa Galih sungguh pd ternyata sedangkan Gilang langsung tersenyum miring.
"Gue? Ngajak lo becanda? Sarap lo?" balas Gilang sinis, Acha mencoba bersabar dia hanya tersenyum menanggapi ucapan Gilang.
"Lo lurus aja dari sini ntar juga keliatan dapurnya," suara itu bukan dari Gilang ataupun Galih tapi dari seseorang yang sedang berbaring disofa matanya masih terpejam namun telinganya masih mendengar jelas perdebatan mereka, Gema yang risih akhirnya memberitahu letak dapur markas ini. Bukan tanpa alasan Gema memberitahu letak dapurnya kepada Acha, dia hanya merasa terganggu karena tidur nyenyaknya sudah diusik oleh kedua sahabatnya dan cewek tidak jelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...