📍Yang nungguin Acha up komen dong kalian baca cerita ini sambil ngapain?:v
Siap?
Jangan sampe kapal kalian oleng dipart ini!_Sok-sok an bodo amat, tapi masih suka ngeliatin last seen whatsapp doi, kalau masih berharap bilang aja bos_
"Ada polisi!" ucap Acha lagi.
Galih yang melihat Acha sudah berada dibelakangnya langsung berdecak dan menatap Acha jengah "Pergi Cha!"
Reyno terkekeh menatap cewek yang sedang berdiri tidak jauh darinya "Lo cewek yang dulu pernah gue cegat kan?!" sontak Galih langsung menatap tajam Reyno.
Galih langsung maju dan kembali memukul rahang Reyno telak "Anjing! Lo apain dia bangsat!" Acha hanya bisa menutup mulutnya saat melihat perkelahian antara Reyno dan Galih, ralat hanya Galih yang menyerang Reyno.
"Santaiii sat, gue belum apa-apain dia keburu dia ditolong sama pangeran berkudanya hahaha," tawa Reyno lalu disusul oleh teman Reyno yang lainnya.
Baru saja Galih akan menghajar wajah Reyno kembali suara siren polisi langsung menghentikan niatnya, Acha yang melihat semua orang menatapnya langsung mengangkat kedua tanganya seolah ia sedang berhadapan dengan polisi.
"Bukan Acha sumpah!" ucap Acha jari tanganya membentuk peace.
Reyno yang melihat itu langsung berteriak kearah kawananya "Larii! Ada polisi!" setelah itu baik golongan Galih maupun Reyno langsung menjuju kearah motor mereka masing-masing dan pergi menyelamatkan diri.
Sedangkan Acha hanya berdiri santuy seolah tidak terjadi apa-apa "Lari bego!"
"Ngapain? Orang Acha nggak salah, Acha nggak ikut tawuran juga."
"Lo pikir tuh polisi bakalan peduli? Lo ada disini berarti lo terlibat!" suara siren polisi itu semakin dekat yang membuat Galih langsung menarik tangan Acha dan membawanya naik ke motor.
Galih membawa motor tersebut seperti orang yang kesetanan, Acha dengan reflek memeluk pinggang Galih "GALIH JANGAN CEPET-CEPET!" teriak Acha namun dihiraukan oleh Galih.
Saat dirasa Galih sudah jauh meninggalkan jalan Rajawali, Galih memberhentikan motornya didepan warung kecil yang berada dipinggir jalan, entah kemana teman-temannya pergi Galih tidak perduli yang pasti mereka tidak akan tertangkap polisi mungkin hanya dipanggil keruang bk besok, dan itu sudah biasa terjadi pada Galih dan teman-temanya termasuk golongan Rachel.
"Ihhh Galih naik motor udah kayak jalanan milik sendiri aja semuanya diterjang, Acha takut tau kalau kecelakaan ntar gimana? Nyawa Acha cuman satu Gal, ntar Alan kangen lagi sama Acha kalau Acha mati," cerocos Acha yang hanya diiyakan saja oleh Galih.
Galih masuk kedalam warung tersebut diikuti Acha dibelakangnya "Lo mau minum apa?" tanya Galih.
"Air mineral aja Gal, emm Acha mau tanya boleh?" tanya Acha hati-hati, Galih melirik Acha dan mengangguk sambil mengambil minuman dikulkas dan duduk kembali didepan Acha.
"Kenapa hanya Arka yang gatau kalau Alin sama Alan cuman sepupuan?" Galih terkejut karena pertanyaan Acha tapi wajahnya ia buat sedatar mungkin.
Galih mengedikkan bahunya "Dulu gue kira Arka udah tahu tapi ternyata belum, waktu mereka bertiga ada masalah gue udah coba jelasin tapi Arka ga percaya yaudah dan mungkin alasan Alan dan Alin dulu nggak ngasij tau Arka ya karena ga penting-penting banget buat dikasih tahu, gue juga tahu saat gasengaja denger percakapan nyokap Alin dan nyokap Alan. Ya ibaratanya gini ngapain lo ngasih tahu mereka hal yang ga begitu penting kalau mereka ga nanya," Acha membenarkan ucapan Galih lalu meminum airnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...