_Sama-sama pendosa jadi nggak usah ngerasa paling bener_
Yang lagi baca 'Acha' aku doain nilai PAS nya besar kek dosa kalian, canda dosa.
"Lo kasih Galih apa sampe dia berubah?" Acha yang sedang berjalan menuju kantin untuk menyusul Helen langsung menghentikan langkahnya ketika Gilang menarik tangannya dengan kasar.
"Acha nggak ngasih Galih apa-apa. Emang Galih berubah gimana?"
"Sumpah Gem muka dia ngajak gelud. Sok polos banget lo jadi cewek!" kesal Gilang yang melihat raut muka Acha tampak biasa saja.
"Lo aja yang ladenin gue mau nyusul Galih di rooftop, males banget!" balas Gema malas.
"Awas aja lo kalo sekali lagi gue tau lo deketin Galih abis lo ditangan gue!" Ancam Gilang lalu berlari menyusul Gema.
Acha yang mendengar ancaman Gilang hanya bisa terdiam sambil menatap sepatunya kosong, sampai bisikan demi bisikan terdengar ditelinganya. Yang mengatakan Acha murahan dan nempel sana sini. Acha menatap adik kelas, teman seangkatan dan kakak kelasnya yang juga sedang menatap Acha sinis. Acha kembali menjatuhkan pandanganya kepada Alan yang hanya berdiri sambil menyunggingkan senyum yang membuat Acha langsung berfikir buruk tentang Alan. Kenapa semuanya menjadi seperti ini?
Acha menatap kotak bekal milik Anggis ditanganya niatnya untuk menyusul Helen ia urungkan, Acha lebih memilih berlari menuju taman belakang sekolah. Tapi saat Acha hendak menuju kursi yang tadi pagi ia tempati dengan Arka ternyata Arka belum beranjak dari sana sama sekali, hanya posisinya saja yang berubah. Ah Acha baru ingat tadi Arka tidak masuk kelas berarti Arka bolos.
Saat Acha hendak membalikkan badanya suara Arka terdengar digendang telinganya.
"Kenapa balik lagi?"
"Nggak kok," balas Acha berusaha mengelak karena dalam hati Acha berfikir Arka tidak bisa melihatnya karena posisi Arka yang sedang membaringkan tubuhnya dikursi sambil memejamkan mata.
Arka duduk lalu berbalik menatap Acha dan menepuk bangku disampingnya untuk diduduki Acha.
"Kenapa nggak kekantin?" tanya Arka lagi.
"Acha nggak papa."
"Cewek gitu ya? Kalo ditanya kenapa jawabnya nggak papa " balas Arka.
"Tergantung."
Arka terkekeh "Tergantung mati Cha,"
"Hehe Arka bisa aja, yaudah Acha pergi dulu Ar."
"Lo mau kemana?"
Acha menggelengkan kepalanya lalu buru-buru pergi dari sana.
Acha masuk kedalam kelas, sepi itu yang Acha rasakan hanya ada dirinya sendiri didalam kelas ini, Acha menghembuskan nafasnya lalu mengetik pesan kepada Helen.
Acha
Maafin Acha len, Helen makan duluan aja Acha kebelet nih hehe
Helena
Kebiasaan untung disini ada si Cika, gue nggak kek jones banget kan duduk sendirian di kantin.
Acha
Hehe sorry ya Helen:)
Helen
👍👍👍
Acha langsung membuka kotak bekal yang Anggis berikan padanya ternyata didalam kotak bekal tersebut ada secarik kertas, dengan telaten Acha mengambilnya lalu membaca surat itu dengan saksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...