Play mulmed diatas👆
Yeay double up
Mau bilang apa sama author?📍cuman mau bilang makasih banyak buat kalian yang udah mau baca cerita aku sampai sejauh ini♡
Ramein tiap paragraf ya^_^
_Kita hanya pemeran sedangkan tuhan-lah sutradara dan penulis skenario _
Satu minggu setelah orang tua siswa yang terlibat kasus tawuran kemarin dipanggil Acha dan Galih semakin terlihat dekat dan yang lebih mengherankan Gilang dan Gema juga tidak terlalu menatap Acha sinis dan tidak pernah menyuruh Acha untuk menjauhi Galih lagi.
Saat ini Galih sedang berdiri didepan tiang bendera sambil hormat ditemani dengan kedua teman tersetianya, ya mereka kepergok merokok dirooftop, yang memergoki mereka adalah Alan, entah sejak kapan Alan jadi memeriksa rooftop biasanya dia tidak pernah memeriksa tempat tersebut.
Acha berlari kearah Galih sambil membawa air mineral ditanganya, sedangkan di tribun lapangan Alan dan Hani sedang duduk mengawasi ketiga cowok tersebut, karena mereka tidak ingin dibodohi oleh golongan Galih kalau tidak ada yang mengawasi dengan mudah mereka akan kabur, walaupun yang menghumum guru sekalipun.
"Galih," teriak Acha dari jarak yang masih lumayan jauh dengan Galih, Alan yang sedang bermain phonselnya ketika mendengar suara cempreng milik Acha langsung mengalihkan perhatianya menatap Acha yang sedang berlari kearah Galih.
Galih mengangkat satu alisnya bertanya "Ngapain lo?"
Acha hanya menyodorkan air mineral tersebut kearah Galih "Buat Galih pasti haus, sebagai pacar yang baik Acha harus pengertian sama Galih," balas Acha sambil tersenyum.
Gilang yang melihat hal tersebut menatap Acha jijik "Alay lo," ucapnya sinis, sedangkan Gema tampak tidak memperdulikan kehadiran Acha sama sekali, menurutnya Acha itu sangat berisik dan mengganggu.
Alan yang melihat kejadian tersebut entah kenapa langsung merasa tidak terima, tatapan matanya jatuh pada Acha dan Galih yang sedang bercengkrama, dengan senyum miring diwajahnya Alan langsung mendekat kearah tiang bendera lebih tepatnya kearah Acha.
"Sayangnya lo gabisa ngasih minuman buat orang yang lagi di dihukum," ucap Alan lalu menarik botol minuman tersebut yang sudah dibuka oleh Galih dan hampir diminumnya. Galih sangat merasa kesal tapi berdebat dengan Alan tidak ada gunanya cowok itu sama seperti dirinya tidak akan mau mengalah, Galih sangat paham betul dengan sifat Alan. Maka dari itu Galih lebih memilih diam.
"Balikin," Acha menarik botol tersebut dari tangan Alan dengan gesit Alan menyembunyikan botol Acha dibelakang tubuhnya. Acha mengitari tubuh Alan hendak mengambilnya namun Alan juga ikut memutar tubuhnya agar Acha tidak bisa mengambil botol tersebut dari tangannya.
Acha mendongak menatap tubuh Alan yang jauh lebih tinggi darinya "Gaada peraturan kayak gitu Lan!"
"Ada."
"Gaada," balas Acha mulai kesal, Alan terkekeh melihat wajah Acha yang merah padam karena marah bercampur terkena sinar matahari langsung.
Galih yang melihat hal tersebut langsung menarik tangan Acha "Lo mending kekelas aja belajar yang pinter bentar lagi bel masuk, gue ga haus banget kok," Acha mengangguk sambil hormat kearah Galih.
"Siap pacar Acha," Galih terkekeh dan mengacak rambut Acha yang dikucir kuda itu.
"Good girl," balas Galih yang membuat Alan semakin kesal ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...