new problems

8.7K 648 52
                                    

_Kalo suka bilang, jangan diam aja terus nyakitin diri sendiri_

Vote and komen jangan lupa😉

Setelah pertengkaran kemarin, Acha mendapat kabar bahwa Alan tidak masuk sekolah selama dua hari dan ini hari ketiga Alan belum menampakkan batang hidungnya, tapi barusan Kely bilang dia melihat Alan saat memasuki gerbang.

Saat Acha berdiri hendak menuju kelas Alan seseorang menepuk bahunya. Acha sedikit terkejut saat melihat orang yang menepuk bahunya adalah Alin.

"Kenapa Lin?"

"Lo mau kemana?" tanya Alin to the point.

"Sejak kapan Alin kepo sama Acha?" tanya Acha balik.

"Ngga git..."

"Cha," panggil Helen.

Acha mengalihkan perhatianya lalu memandang Helen dan mengerutkan alisnya tanda ia bertanya.

"Anggis nggak masuk, dia nitip ini buat lo," Helen memberikan kotak nasi yang langsung diterima oleh Acha.

"Makasih Len," Acha menatap kotak bekal yang berada ditanganya, Anggis sangat baik kepadanya, sampai Acha bingung bagaimana cara membalas semua kebaikan Anggis. Memang dari Anggis dan Helen Acha lebih dekat dengan Anggis.

Helen mengangguk "Lo mau kemana?"

Acha melirik Alin dia juga sedang menunggu jawaban Acha "Ke kelas Alan."

"Ngapain?" tanya Alin dan Helen serentak.

"Mau liat kuda lumping," jawaban Acha mampu membuat kedua cewek didepanya memandang Acha horror.

"Emang ada?" tanya Alin dengan lempengnya.

"Ada, ya enggaklah Acha mau liat hari ini Alan berangkat nggak, sekalian Acha mau minta maaf."

"Alan berangkat tadi bareng gue," balas Alin spontan.

Acha menatap Alin tidak suka, dia ingin berbicara empat mata dengan Alan dan sekarang Alin ingin mengganggunya sungguh menyebalkan. Apalagi tadi Alin bilang Alan berangkat dengannya. Acha cemburu.

"Tapi Acha..."

"Cha mau kemana?" tanya Arka yang baru datang dan mendengar percakapan terakhir Acha dan Alin.

"Mau ke-kelas Alan, minta maaf soal kemaren. Arka mau ikut?" Alin menatap Acha dengan tatapan yang sulit diartikan, kenapa Acha mengajak Arka sedangkan dirinya yang ingin ikut saja dilarang.

Arka menimang-nimang apakah dia ikut atau tidak tapi setelah itu Arka menggelengkan kepalanya. Acha hanya mengangguk lalu memasukan kotak nasi yang diberikan Anggis kedalam kolong mejanya. Yang kebetulan Acha sudah duduk kembali bersama Anggis karena Acha juga merasa tidak enak dengan Alin.

Baru satu langkah Acha berjalan seseorang menarik pergelangan tanganya reflek Acha memutar kepalanya.

"Gue ikut," ucap Arka.

"Arka berubah pikiran?"

Arka mengangguk lalu matanya menatap Acha teduh "Orang yang lari dari masalah, dia tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah yang lainya. Gue kemaren cuma terselut emosi aja liat muka dia jadi kesel gue tonjok aja deh."

Acha terkekeh, ternyata benar yang diucapkan Alan beberapa hari lalu bahwa Arka itu cowok yang humoris dan friendly, Acha fikir itu hanya omong kosong Alan namun saat melihat perubahan sifat Arka dua hari terakhir tepatnya setelah kejadian Arka menonjok Alan, Arka tidak sedingin sebelumnya, bahkan dia sekarang lebih sering bermain dengan teman kelasnya biasanya dia hanya ditaman sendirian, atau jika berkumpul dengan teman kelasnya hanya saat bermain futsal atau basket.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang