I'm your friends

8.6K 663 145
                                    


Baca!

Maafin aku karena masalah kemarin, wattpad aku error, partnya acak-acakan. Jadi yang seharusnya kemarin aku updet, aku malah benerin part yang nggak urut itu, susah banget ngurutinya karena disetiap part aku ga kasih nomor, dan buat kalian yang partnya hilang sebagian atau masih acak-acakan bisa hapus dulu cerita ini dari perpus kalian terus masukin lagi. Kalau tetep gabisa komen disini ya!

Mood nulis aku bener-bener anjlok gara-gara itu, cuman kalian yang bisa balikin mood nulis aku naik lagi♥

Makasih banyak buat yang udah setia nunggu cerita ini updet, maafin aku juga karena akhir-akhir ini jarang updet karena lagi banyak kegiatan juga, kalian ngertiin aku ya♡

_Jangan pernah berniat menyentuh hati seseorang, jika dihatimu masih ada dia yang dulu kau cintai_


"Buat lo!" ucap orang tersebut yang membuat Acha mendelik tapi tidak dapat dipungkiri ia juga senang.

"Wah wah ada apaan nih tiba-tiba baik," sindir Galih yang membuat Acha langsung menatapnya tajam sedangkan Alan tidak memperdulikan perkataan Galih, ya orang yang memberi Acha minuman adalah Alan.

Acha tersenyum lalu mengambil botol minuman tersebut "Makasih Alan, udah suka ya sama Acha?" tanya Acha yang membuat arah pandang teman-teman Galih tertuju kearah Acha. Jarang-jarang ada cewek setolol Acha udah ditolak tapi gaada kapok-kapoknya.

Alan menggeleng "Dari Anggis," tutur Alan santai yang membuat Galih langsung menyemburkan tawanya mengejek Acha.

"Udah suka ya sama Acha," ucap Galih menirukan suara Acha.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Alan pergi begitu saja keluar dari lapangan utama. Acha menunduk menatap botol minuman ditanganya lalu menyodorkannya pada Galih.

"Buat Galih aja," ucap Acha lalu menatap kedepan kembali saat Galih menerima air mineral tersebut dengan senang hati. Meira yang berada disamping Acha langsung membungkuk karena Acha lebih pendek darinya "Jangan gampang baper," ucapnya pelan lalu kembali menegakkan tubuhnya kembali.

🐾🐾🐾

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, hampir seluruh teman kelas Acha sudah pulang termasuk Arka dan Alin, hanya ada beberapa anak yang kebagian tugas piket saja yang masih berada didalam kelas. Acha kini sedang melamun masih belum bergeming dari tempat duduknya.

Sampai Kely menghampiri Acha lalu menyuruh Acha untuk keluar kelas "Maaf banget ya Cha lo diluar aja, gue mau nyapu." ucapnya.

Acha duduk dikursi yang telah disediakan didepan kelas sambil terus menatap surat panggilan orang tua ditanganya.

"Perlu bantuan?" tawar seseorang, Acha mendongak dan menggeleng.

"Gue yakin nyokap lo pasti marah dan bakalam main tangan lagi sama lo kalau surat ini sampe ke tanganya," Acha sontak meremas surat yang berada ditanganya karena emosi mendengar perkataan Alan, semenjak Alan tahu keadaan keluarga Acha dia selalu saja mengungkit perlakuan ibunya disaat Alan kerumah Acha dulu dan melihat kejadian tersebut secara langsung.

"Biarin!" jawab Acha lalu hendak pergi, Alan yang melihat itu langsung mencekal tangan Acha, matanya menatap Acha tulus.

"Nyokap gue pasti mau dateng kesekolah demi lo," ucap Alan yang membuat Acha menggerakkan jari telunjukknya didahi membentuk setengah silang.

"Gue serius anjir, nyokap gue nyariin lo terus!"

"Pacar Alan itu Anggis bukan Acha, ngomong gitu aja ke tante Merlin ntar dia pasti nyarinya Anggis," Acha tersenyum lalu pergi meninggalkan Alan, ya Acha harus bisa melupakan Alan dan Acha yakin pasti bisa.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang