12. it is true

10.5K 689 27
                                    

Kalau dirasa lelah, istirahatlah, jangan menyerah.
-Acha Meylinda Putri.

"Hahaha, sa ae lu Lih, coba aja kalo gue tadi malam ikut, mungk..." Suara Gilang terhenti saat dia melihat Acha berada didepan kelasnya, Gilang memutar bola matanya malas.  Acha yang mendengar suara gerombolan cowok langsung memutar kepalanya mencari pemilik suara. Saat mata Acha bertatapan dengan mata tajam Galih Acha tersenyum kearah mereka bertiga, ralat hanya Galih.

"Itu cewek yang pernah nabrak lo kan Lih? Dan kemarin yang meluk lo?" Gema langsung bertanya ketika dia melihat wajah Acha yang tidak asing, maklum mereka baru kenal lebih tepatnya tahu dari beberapa hari yang lalu.

"Iya, ngapain dia disini? Senyum-senyum kayak orang gila lagi?! Biasanya ini tanda-tanda orang ada mau-nya!" Galih menatap Acha bingung saat tangan cewek itu menarik tangannya.

"Eh mau dibawa kemana temen gue?" Gilang langsung menarik tangan Acha dan melepaskannya dari tangan Galih.

"Kali ini aja," ucap Acha memohon kepada ketiga pria tersebut, Gema hanya bisa mendengus malas sedangkan Gilang cowok itu menatap Acha kosong dalam diam-nya.

"Kalian duluan masuk kelas, biarin cewek ini ngomong dulu," Gilang dan Gema langsung menuruti perintah Galih.

"Boleh Acha minta tolong?" Galih yang mendengar permintaan Acha hanya tersenyum miring.

"Nggak."

Raut wajah Acha langsung berubah muram, tatapan matanya seolah memancarkan harapan kalau Galih akan menolong-nya.

"Kali ini aja Acha mohon Gal, nanti Acha bakal lakuin apapun yang Galih mau," tak ada pilihan lain Acha reflek mengucapkan kalimat yang akan membuatnya bermasalah dengan Galih. Tapi mau bagaimana lagi hanya Galih yang mau diajak untuk membolos.

"Apapun?" Tanya Galih memastikan.

"Apapun tapi cuma 3 perminta..." belum selesai Acha berbicara tanganya sudah ditarik oleh Galih. Reflek Acha menurunkan pandanganya pada tangan kanan-nya yang sedang dipegang oleh Galih lebih tepatnya mereka sedang berjabat tangan.

"Deal, sekarang lo mau minta tolong apa?"

"Anterin Acha ke bandara!"

"Kapan?" Tanya Galih santai.

"Sekarang"

"Gila lo ya! gue aja yang punya ini sekolah dilarang buat bolos kalo ketauan bisa berabe, lo dengan mudahnya ngomong kayak gitu." Cowok berandal itu menatap Acha tidak percaya.

"Makanya Acha mohon Galih bantuin Acha, biasanya juga Galih bolos," Acha menyatukan kedua tanganya berusaha membujuk Galih.

"Nggak, gue takut kepergok bokap gue."

"Kan biasanya juga Galih bolos."

"Gue bolos juga cuma sebentar, ntar balik ke sekolah lagi, nah tu Bandara jauh munaroo!" Galih langsung menyentil dahi Acha yang membuat sang empunya meringis.

"Tadi udah deal loh Gal, Acha mohon kali ini aja," Galih menatap Acha lalu menimang-nimang.

"Oke." putus Galih saat melihat wajah memelas Acha.

Sedangkan cowok yang sedang menguping pembicaraan mereka langsung mengepalkan tangannya.

"Bodoh, kenapa gue ngga nerima permintaanya aja!" sesal cowok yang sedang menguping itu.

"Gue harus ngikutin mereka!" lanjut Arka, ya cowo yang menguping tadi adalah Arka karena tadi dia sempat melihat Acha yang langsung berlari setelah meminta tolong padanya. Baru saja Arka berdiri tangan kekar milik Alan langsung menariknya.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang