Tuhan akan dengan mudah Membolak-balikan perasaan seseorang. Jika penolakan yang terus kudapatkan mungkin saja aku berhenti mencintaimu atau bahkan melupakanmu bukan?
-Arka Adjie.Arka pov
"Tumben, dia nolak panggilan gue," gue menatap phonsel gue heran, lalu dengan cepat gue menekan ikon telepon kembali. Dan gotcha kali ini diangkat oleh cewek itu, tapi beberapa detik kemudian gue nggak dengar suara apapun.
"Kenapa?" masih tak ada balasan, gue melihat speaker handphone gue, perasaan speaker gue tidak rusak dan tadi malam masih benar. Fikir gue.
"Jan diem aja," ucap gue lagi, tapi tetap Acha tidak membalas apapun.
"Temen lo nyariin, kenapa ga sekolah? Lola banget sih," kilah gue cuman pengen mancing dia supaya ngomong. Tumben banget kan dia diam terus? Biasanya sebelum gue berbicara juga dia sudah bicara duluan.
"Acha sama gue!" balasan dari telepon Acha lalu sambungan terputus. Gue terdiam karena itu bukan suara cempreng milik Acha.
"Suara itu... Bukannya suara Alan?" gue langsung buru-buru kekelas Alan untuk memastikan dia berangkat atau ngga.
Saat sampai didepan pintu kelasnya, gue cuman liat 2 teman dekat Alan, gue bisa nyimpulin begitu karena mereka selalu bertiga, ya dari pertama pindah gue sudah tau kalau Alan juga sekolah disini tapi gue ga perduli. Dan sampai sini gue paham kalau Alan tidak berangkat sekolah yang artinya Acha beneran pergi dengan Alan. Dengan cepat gue berlari melalui belakang atap sekolah untuk menyusul mereka.
Gue sudah memantapkan diri buat ngelupain Alin dan membuka hati untuk Acha, gue yakin gue bisa ngelupain Alin kalau dia bisa dengan cepat ngelupain gue kenapa gue nggak? Oh iya dia kan selingkuh.
🐾🐾🐾
Author pov
Arka terus berlari menyusuri jalanan yang padat itu, untungnya dia bisa melacak phonsel Acha dengan begitu Arka bisa dengan mudah menemukan lokasinya. Arka memberhentikan motornya didepan rumah mewah sepertinya ini rumah Alan, karena rumah Acha jauh dari daerah sini, walaupun ia baru pindah tapi Arka bisa menerka dimana jalan menuju rumah Acha dari tempatnya sekarang.
"Gue masuk atau ga?" tanya Arka pada dirinya sendiri.
Baru saja Arka ingin masuk kedalam rumah tersebut sosok lelaki paruh baya menghampirinya dan langsung memeluk Arka.
"Ini kamu Ar, makin ganteng aja ya," ucap Reno sambil mengusap kepala Arka, Arka masih diam lalu tangannya terulur untuk menyalami ayah dari mantan sahabatnya itu.
"Kamu mau ketemu siapa? Alan kan sekolah," Reno memang tidak mengetahui bahwa Anaknya sudah pulang, karena dirinya pun baru pulang dari kantor, yang punya perusahaan mah bebas.
"Arka mau ketemu Alan, katanya Alan ada dirumah pah," memang Arka memanggil ayah Alan sama seperti Alan memanggil beliau, ya Arka sampai sedekat itu dengan keluarga Alan ralat Arka, Adit dan Alin.
"Ohh yaudah yuk masuk!"
Arka mengekori Reno sampai didepan pintu Reno sudah berteriak heboh.
"Mah, Alan, ini Arka dateng."
"Papah mau ke kamar dulu ya Ar, kamu duduk aja," Arka tersenyum simpul menanggapi ucapan Reno.
Arka menghela nafasnya, orang tua mereka tidak mengetahui bahwa mereka sekarang sudah tidak seakrab dulu, bahkan mungkin bisa dibilang seperti orang yang tidak saling kenal.
Arka menatap rumah Alan nanar, dia baru pertama kali masuk kerumah baru Alan. Cowok yang memiliki alis tebal itu jadi teringat rumah Alan saat masih di Bandung dulu. Sekarang mereka berada di Jakarta kota impian Alan untuk tinggal disini berempat denganya saat kuliah nanti tapi keinginan Alan sudah terwujud terlebih dahulu walaupun tidak bersama Arka. Arka tersenyum pedih "Kalo aja lo ngga ngerebut Alin dari gue, gue gabakal kecewa sama lo Lan, sumpah gue kangen main bareng lo," lirih Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction[C O M P L E T E] [E N D] [S E D A N G D I R E V I S I ] CERITA INI SEDANG DIREVISI JADI KALAU KALIAN MENEMUKAN BANYAK TYPO ATAU BAHASA TIDAK BAKU MOHON DI MAKLUMI. CERITA MENGANDUNG BAWANG! Untuk kamu yang sedang aku perjuangkan. ~Acha Meylinda Put...