1. noisy girl

51.8K 1.8K 267
                                    

Tentang perjuangan yang
tak pernah dianggap:)
-Acha Meylinda Putri.

Disini ada yang lagi baca ulang cerita ini nggak?


🌈🌈🌈

Seorang cewek kini sedang berlari sambil berusaha untuk menyusul langkah cowok jangkung yang kini hanya berada beberapa meter didepannya, "Alaaannn," teriak cewek berambut panjang itu sambil melambaikan tanganya.

Alan hanya bisa memutar bola matanya malas ketika mendengar suara cempreng seorang gadis yang baru saja memanggilnya.

Sedangkan Acha yang melihat Alan tidak memperdulikan panggilanya langsung berlari kecil mendekati dan mensejajarkan langkahnya dengan kaki panjang milik Alan, cowok itu melirik Acha sekilas. Dia hanya diam dan enggan menatap Acha yang berada di sampingnya. Karena menurutnya Acha sangatlah berisik.

Sebenarnya Alan sangat risih dengan kehadiran Acha namun dia tidak mau menyuruh Acha untuk pergi karena dia tahu jika dia menyuruh Acha untuk pergi masalahnya akan semakin panjang dan runyam, yang ada bukanya ia merasa tenang tapi malah Acha akan semakin gencar mengganggunya.

"Alan, Acha boleh curhat? Kemaren ayah sama ibu ma..." cerita cewek yang memiliki rambut panjang tersebut namun tidak diperdulikan oleh cowok yang memiliki kedua lesung pipit di pipi-nya.

Cewek itu terus bercerita tanpa memperdulikan kalau orang yang sedang diajaknya bercerita akan mendengarkannya atau tidak, dia hanya ingin meluapkan isi hatinya, tapi Acha baru menyadari kalau Alan sudah berbelok kearah koridor kelasnya.

Acha tersenyum hambar menatap Alan yang sudah tidak terlihat oleh matanya, "Acha yang baik hati dan tidak sombong harus sabar," Gumam gadis tersebut karena merasa malu, sekolah sudah mulai ramai didatangi siswa siswi SMA KENCANA.

🐾🐾🐾

Alan kini berjalan lebih santai dan terus tersenyum menyapa teman-temannya yang sedang duduk didepan kelas, kenapa Alan terlihat sangat bahagia? Ya jawabanya karena dia sudah lolos dari gangguan Acha,Alan memasuki kelas yang diatas pintunya terdapat papan bertuliskan XI-2 MIPA. Alan menghela nafanya pasrah saat melihat kedua temanya sudah duduk dibangku mereka dengan anteng. Sudah lolos dari Acha kini dia harus mendengar bacotan Reyhan dan Seza. Pepatah yang pas untuk Alan kali ini adalah, lepas dari mulut harimau masuk kedalam lubang buaya.

"Wih si bos pagi pagi mukanya udah ditekuk gitu kenapa?" tanya Reyhan ketika Alan baru saja memasuki kelas, lihat bahkan Alan belum duduk dikursinya tapi temanya itu sudah menjejalkanya pertanyaan yang tidak penting.

"Kenapa lagi kalau bukan karena Acha? Opsi nya ada dua kalau nggak karena Acha pasti karena nilai." Jawab Seza sambil mengunyah permen karetnya.

Tanpa memperdulikan ucapan kedua temanya Alan justru membahas Seza yang sedang mengunyah permen karet. "Hmm kebiasaan lu pagi-pagi udah makan permen, nggak sakit apa tuh gigi?" tanya Alan sambil menggelengkan kepalanya. Semoga saja kedua temanya itu mengganti topik pembicaraan karena Alan paling malas kalau sudah membahas cewek yang bernama Acha itu.

Alan kini menatap aneh Seza, dalam hati dia selalu bertanya apakah cowok didepanya ini tidak pernah sakit gigi? Karena setiap hari dia pasti melihat Seza mengunyah permen karet.

"Kayanya Hidup dia hampa tanpa permen karet, sama kaya hidup aku tanpa aa Alan," timpal Reyhan sambil terkekeh lalu menatap Seza yang juga sedang menatapnya.

"Jijik, gue masih normal taik," balas Alan sambil pura-pura muntah.

Seza memandang Alan serius yang membuat Alan dan Reyhan diam, karena biasanya kalau wajah Seza sudah serius pasti ada hal penting yang ingin disampaikan oleh cowok itu. "Emmm kalo diliat liat Acha nggak jelek-jelek amat malah dia lucu, ya iya sih dia emang bego dalam pelajaran tapi-kan lo bisa ngajarin dia. Kenapa lo ga terima dia aja jadi pacar lo?"

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang