the other side of Galih

7.9K 645 26
                                    

_Jadilah orang malas, yang malas ribut, malas debat, dan malas ikut campur urusan orang lain_


V o t e _ a n d _ k o m e n !

Dua hari berlalu akhirnya Anggis sudah berangkat ke sekolah lagi, setelah Acha menceritakan semuanya jawaban Anggis sama seperti Alin, Alan tidak mungkin serius padanya melihat semua sikap Alan selama ini kepada Acha, kata Anggis kemarin saat vc an dengan Acha.

Akhir-akhir ini Alan menjauhinya benar-benar menjauh dan sekarang Acha tidak ingin mengejar Alan lagi, Acha sedang berusaha melupakan Alan, Acha tidak mau di cap murahan lagi oleh teman-temanya, Acha tidak sekuat cewek-cewek di wattpad yang pernah ia baca. Di benci oleh teman kelas saja sudah membuat Acha tidak nyaman masuk kedalam kelas apalagi dibenci satu sekolah? Sudah pasti Acha akan lebih memilih keluar dari SMA KENCANA, eh tapi acha fikirin lagi kok, Acha nggak selemah itu, dan Acha nggak sekuat mereka. Acha ditengah-tengah aja.

Soal Arka, Arka terlihat lebih bahagia dari sebelumnya Arka jadi lebih banyak tersenyum apalagi setelah kabar Alan dan Alin putus hubungan Arka dan Alin menjadi lebih baik, Acha ikut senang mendengarnya. Sungguh.

Tentang Galih yang menyuruhnya ikut kemarin dia malah tidak berangkat sekolah karena kemarin Acha hanya melihat kedua teman Galih saat di kantin, biasanya Galih akan terus memaksanya sebelum keinginannya terpenuhi. Acha heran kepada Galih ada motif apa sampai-sampai Galih mendadak memaksa dia untuk menjadi pacarnya. Acha yakin Galih melakukannya karena terpaksa.

"Cha, lo dipanggil Galih," ucap Anggis yang melihat Acha hanya melamun padahal dari tadi Galih sudah memanggilnya beberapa kali dari depan pintu kelas. Mata Acha bertemu dengan mata tajam milik Galih dengan cepat Acha mengalihkan tatapanya.

"Ah iya Nggis makasih," Anggis mengangguk, semenjak dia pergi menemani adiknya berobat sifat Acha sedikit berubah gadis itu menjadi lebih banyak diam. Ya walaupun dari dulu Acha tidak pernah cerita tentang masalah hidupnya biasanya Acha selalu antusias menceritakan kegiatan dirinya setiap hari. Anggis menatap Acha dan Galih yang kini mulai menjauh dari area kelas XI-2 IPS. Anggis takut Acha akan dipermainkan lagi, bukan karena Galih pernah membantu Acha, Anggis akan percaya begitu saja pada sosok Galih yang dikenal nakal dan disegani oleh hampir seluruh siswa SMA KENCANA.

🐾🐾🐾

"Besok malam lo harus kerumah gue, biar gue yang jemput!" ucap Galih matanya menatap kosong kearah depan.

"Ngapain?" tanya Acha bingung.

Galih berhenti berjalan diikuti oleh Acha "Lo tinggal turutin kemauan gue apa susahnya sih gausah pake nanya-nanya segala, tinggal bilang iya aja repot banget!" sentak Galih.

"Ya nggak gitu aneh aja gitu Galih ngajak Acha buat pergi kerumah Galih."

"Pokoknya nanti malam lo jangan malu-maluin, pake baju yang bagus! Atau perlu gue beliin?"

Acha tersenyum menghadap cowok didepannya "Nggak usah, tapi nanti Galih jangan jemput Acha jangan sampai didepan rumah didepan gang aja!" Galih yang bodo amat hanya mendengar balasan Acha tanpa berniat membalasnya. Lalu, Galih membawa Acha ke rooftop sekolah, dan Acha hanya menurut.

Acha menatap lurus kedepan seperti Galih, melihat banyaknya mobil dan motor yang berlalu lalang dijalanan yang tidak pernah sepi itu, sepertinya Galih sangat menyukai rooftop berbeda dengan Acha dan Arka yang lebih sering menghabiskan waktu bersantai ditaman belakang sekolah.

Setelah beberapa menit saling diam Galih mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya, lalu menjepitnya diantara jari tengah dan telunjuk. Membawa rokok itu ke bibir dan satu tangannya segera menyalakan pematik, setelah Galih menghisap rokok tersebut kepulan asap dari rokok itu mengepul diudara, terbawa angin, lalu hilang seperti harapan Acha pada Alan. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Acha melihat Galih merokok namun rasanya aneh berada didekat Galih yang sedang merokok. Acha seperti merasakan sisi lain dari Galih.

THE GIRL WHO FIGHT FOR THEIR LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang