Chapter 42

920 54 449
                                    

Taehyung sudah mengepalkan tangannya. Bukankah sudah berkali-kali Taehyung katakan bahwa ia tidak suka orang yang bertele-tele, mengulur waktu, membuat waktu berharganya terbuang sia-sia begitu saja. Dan Seokjin benar-benar menguji kesabaran Taehyung saat ini.

"Aku akan membunuhmu jika kau tak mengatakan siapa orangnya. Oh atau mungkin kalau kau mau. Aku tidak akan segan menyakiti Adikmu, menyiksanya, dan membuatmu semakin merasa bersalah padanya. Bagaimana?" ucap Taehyung dengan santainya. Entah, ia bersungguh-sungguh dengan ucapannya atau mungkin hanya untuk sekedar mengancam Seokjin. Taehyung itu memang suka sekali melakukan hal yang tak terduga, tak ada yang bisa memprediksi apa yang akan dilakukannya.

"Jangan sangkut pautkan Hyerin ke dalam masalah ini! Dia tidak ada hubungannya dengan semua ini." Seokjin menatap tajam ke arah Taehyung yang juga menatapnya tak kalah tajam. Rasanya Seokjin sangat ingin memukul wajah Taehyung yang tengah menyeringai padanya.

"Apa kau lupa Han Seokjin-ssi? Baiklah, akan ku ingatkan. Aku ini Ryu Taehyung. Aku bisa melakukan apapun yang ingin ku lakukan. Aku bisa dengan mudah membunuh siapapun dengan tanganku sendiri. Jadi hanya sekedar untuk menghancurkan Adikmu, sepertinya bukan hal yang sulit bagiku."

Seokjin bangkit dari duduknya, kesabarannya benar-benar sudah habis kali ini. Menarik Taehyung lantas melayangkan satu pukulan kuat di wajahnya. Berani sekali ia bicara untuk menghancurkan Hyerin. Jika itu benar terjadi, Seokjin tak akan segan membunuh Taehyung lebih dulu.

"Oppa!! Apa yang kau lakukan?!!" teriak Hyerin saat netranya menangkap Seokjin yang baru saja mendaratkan satu pukulan di wajah Taehyung. Hyerin menjatuhkan kopi yang dibawanya dan langsung berlari mendekat ke arah mereka untuk melerai keduanya karena Taehyung juga sudah bersiap untuk balas menghajar Seokjin.

"Biarkan aku menghajarnya Hyerin!!" teriak Seokjin saat dengan sekuat tenaga Hyerin menahan tubuhnya agar tidak kembali menghajar Taehyung.

Taehyung hanya berdecih sambil menyeringai ke arah Seokjin. Rasanya dia benar-benar ingin menghabisi Seokjin yang dengan berani menghajarnya. Kenapa Hyerin datang di saat yang tidak tepat?

"Oppa! Hentikan!!"

Hyerin sungguh tidak habis pikir dengan dua pria yang kini ada di hadapannya. Hyerin tidak peduli siapa yang memulainya. Tapi tak bisakah mereka saling menurunkan ego masing-masing? Sangat kekanakan sekali. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk saling menghajar, apalagi di tempat seperti ini.

Seokjin menarik nafas dalam, untuk menetralkan segala amarah yang sempat menguasainya. Beruntungnya bocah itu, jika Hyerin tidak datang untuk menahannya mungkin Seokjin benar-benar akan menghajar habis Taehyung yang selalu memperlakukan orang lain dengan seenaknya. Atensi Seokjin teralihkan saat ada panggilan masuk di ponselnya, buru-buru Seokjin segera mengangkatnya.

"Apa?!!"

Hyerin menukikkan alisnya saat mendengar suara Seokjin juga perubahan di raut wajah itu. Sepertinya ada sesuatu hal yang tengah terjadi sampai-sampai Hyerin melihat Seokjin yang sesekali memijat kepalanya. Diam-diam Taehyung pun ikut memperhatikan Seokjin.

"Baik, aku akan segera ke sana." Seokjin memutuskan panggilan yang berasal dari Yoongi. Tanpa memperdulikan Hyerin juga Taehyung, ia bersiap untuk beranjak dari tempat ini.

"Oppa, ada apa?"

"Bibi Miyoung sedang melakukan percobaan bunuh diri."

Bukan hanya Hyerin, tentu saja Taehyung bahkan lebih terkejut dari gadis itu. Taehyung sungguh sangat tidak percaya dengan apa yang baru di dengarnya, tapi melihat Seokjin yang begitu panik dan langsung berlari meninggalkan mereka sepertinya semua itu benar terjadi, Taehyung langsung mengejar Seokjin diikuti Hyerin yang juga berlari di belakangnya.

HEILERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang