Dua tembakan beruntun begitu jelas memekak telinga. Taehyung tersungkur bersama dengan tubuh seseorang yang memeluknya begitu erat, hingga secara perlahan pelukan itu mengurai dan akhirnya terlepas bersamaan dengan cairan merah pekat yang mengalir tepat di dada orang itu. Tubuh Taehyung bergetar begitu hebat saat netranya menangkap orang yang telah berhasil menyelamatkan hidupnya.
"Jimin!!!!" dengan gerak cepat Taehyung mengangkat tubuh Jimin dengan darah segar yang masih terus mengalir dari tubuh pria itu, lantas membawanya ke atas pangkuan. "Yak!! Bodoh! Apa yang kau lakukan!!!" bentak Taehyung pada Jimin yang terlihat sangat mengenaskan dengan luka tembak yang bersarang tepat di dada pria itu.
"T-taehyung-ah, a-aku ber-hasil... menyelamatkanmu."
Taehyung dengan jelas melihat bagaimana senyum itu terpatri di birai Jimin yang mulai memucat, hatinya benar-benar terasa sakit saat melihat keadaan Jimin yang semakin melemah dengan kedua netra yang perlahan mulai terkatup. "Yak!! Bertahanlah!! Jangan seperti ini!!! Aku akan sangat membencimu jika kau tak mendengar ucapanku Choi Jimin!!!" ujar Taehyung bersamaan dengan itu, ia jelas melihat Jimin yang telah kehilangan kesadaran.
"Astaga Jimin!!!" Namjoon berteriak lantas berlari menghampiri mereka.
"Taehyung-ah! Kau tak apa?" tanya Seokjin yang ikut mendekat.
"Hyung, aku baik-baik saja! Ku mohon tolong segera bawa Jimin ke Rumah Sakit! Aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpanya!" ucap Taehyung kemudian menyerahkan tubuh tak berdaya Jimin pada Namjoon juga Seokjin yang datang menghampiri mereka. Kemudian keduanya langsung membawa Jimin untuk segera di larikan ke rumah sakit.
Tanpa pikir panjang Taehyung kembali mengambil pistol yang sempat tergeletak tak jauh darinya lantas mulai beranjak mengampiri Sooyeon dengan amarah yang benar-benar sudah berada di puncaknya. Netranya memancarkan kilatan penuh kebencian pada wanita yang dulu sangat ia sayangi.
"T-taehyung-ah... a-apa yang ingin kau lakukan? Aku ini Kakakmu! Bagaimanapun juga kita ini bersaudara, karena kita memiliki Ayah yang sama."
Taehyung berdecih tak memperdulikan perkataan Sooyeon, rasanya ia sangat ingin menertawakan Sooyeon yang terlihat begitu ketakutan saat ini. Ia terus melangkahkan kaki jenjangnya semakin mendekat ke arah wanita itu, tangannya pun terangkat mengarahkan pistol yang berada di genggamannya tepat ke arah kepala Sooyeon.
"Taehyung! Hentikan!!!" Hyerin berteriak kemudian merengkuh tubuh Sooyeon untuk melindungi wanita itu sama seperti apa yang dilakukan Jimin pada Taehyung beberapa saat yang lalu. Hyerin tidak ingin ada pertumpahan darah lagi di sini, semua kejadian yang telah ia lihat sudah lebih dari cukup.
"Hyerin! Menyingkirlah! Jangan membuatku melakukan hal yang tidak aku inginkan padamu!!"
"Tidak! Kau tidak boleh melakukannya!"
"Yak!!! Menyingkirlah aku tidak sudi Jalang sepertimu menyentuh tubuhku!!!"
"Akhhh!!" Hyerin memekik saat pelipisnya menghantam ujung trotoar sebab Sooyeon mendorongnya dengan begitu kuat dan berhasil membuat cairan merah pekat langsung mengalir di sana.
Taehyung yang melihat apa yang dilakukan Sooyeon pada Hyerin pun semakin membuat amarahnya terpancing. Ia kembali mengarahkan pistol yang sempat ia turunkan pada Sooyeon. "Brengsek!!!! Kau pantas mati Ryu Sooyeon!!!" teriak Taehyung, amarahnya benar-benar sudah membuncah. Ryu Sooyeon telah berhasil mengambil seluruh kesabaran juga kewarasannya, jadi jangan salahkan Taehyung jika pada akhirnya ia benar-benar melenyapkan wanita gila itu dengan tangannya sendiri.
Sedangkan Hyerin mencoba untuk kembali bangkit meski rasa sakit yang menjalar di kepalanya akibat benturan keras tadi masih begitu terasa, saat ini ia harus mengehentikan Taehyung agar tidak melakukan hal gila yang akan pria itu lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEILER
FanficSebaik dan sekeras apapun usaha untuk menutup sebuah luka, pasti akan terlihat juga. Aksara dari labium mengalun bahwa semuanya baik-baik saja, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tak ada yang tau seberapa dalam luka yang telah bersemayam dan tak a...