Taehyung kembali ke mansion dalam keadaan begitu kacau. Apa yang terjadi pada hari ini sungguh membuat hidupnya semakin kacau berantakan. Seorang kakak yang sangat dicintainya juga seorang sahabat yang begitu dipercaya, sama-sama berkhianat dan berniat untuk menghancurkannya.
Taehyung melangkahkan kaki jenjangnya menuju dapur untuk mengambil beberapa botol soju yang ia simpan di lemari penyimpanan khusus. Mungkin dengan minum malam ini, akan membuat pikirannya yang terlampau kacau sedikit berkurang. Taehyung langsung menenggak minuman memabukkan itu, netranya mendapati Hyerin yang tengah sibuk menyiapkan makan malam hingga tak menyadari presensinya saat ini.
Kilas balik ingatannya tentang bagaimana ia memanfaatkan Seokjin untuk membuat Hyerin berada di dekatnya kembali berputar dalam benaknya. Memaksa gadis yang tak mengetahui perihal apapun untuk tinggal bersamanya sebagai ganti atas bantuan yang telah ia berikan pada Seokjin. Membuatnya menangis, menyiksa gadis itu, hingga menorehkan luka yang teramat dalam pada hati seorang Han Hyerin.
Taehyung bersandar pada salah satu sisi dinding dapur sambil menikmati sebotol soju yang ada dalam genggamannya, memandangi punggung sempit Hyerin yang masih tak menyadari kehadirannya. Harusnya dari awal, ia tak pernah menyuruh Seokjin untuk membawa Hyerin. Harusnya ia melakukan cara yang benar untuk memikat dan membuat hati gadis yang menarik perhatiannya karena telah berani menamparnya kala itu, tertarik padanya. Bukan dengan cara kelewat bodoh yang hanya dilakukan seorang pecundang, seperti yang telah ia lakukan saat ini.
"Eoh! Taehyung-ssi? Sejak kapan kau berada di situ?"
Hyerin menukikkan ujung alisnya, menatap penuh tanya Taehyung yang hanya bungkam serta tak menjawab pertanyaannya. Dan sebotol Soju yang ada di genggaman pria itu, membuat Hyerin semakin bergerumul dengan banyak pertanyaan dalam benaknya. Hyerin yakin pasti ada sesuatu yang terjadi pada Taehyung. Hyerin melepas celemek yang sedari tadi melekat di tubuhnya, lantas langsung menghampiri Taehyung yang kembali mengambil botol soju yang masih tersegel dan bersiap menenggaknya.
"Hei, kau mau menghabisi berapa botol sekaligus?" tanya Hyerin sambil mengambil minuman memabukkan itu dari genggaman Taehyung.
Apa yang dilakukan Hyerin berhasil membuat Taehyung kembali tersadar dari lamunannya pun sebenarnya membuat Taehyung sedikit terkejut karena tak menyadari Hyerin yang kini sudah ada di hadapannya. Netranya bersirobok langsung dengan manik Hyerin yang tengah menatapnya begitu lekat. Taehyung tau banyak pertanyaan yang ingin gadis itu tanyakan padanya tapi sepertinya lebih baik ia menyimpan semuanya sendiri. "Biarkan aku menghabisinya. Jika aku mau, aku bisa langsung menghabisi seluruh soju yang ada di sini," ucap Taehyung yang langsung dibalas tatapan tajam dari Hyerin.
"Kau gila?! Perutmu itu belum terisi oleh apapun, kau bisa sakit Taehyung!"
"Aku tidak peduli. Cepat berikan padaku!" ujar Taehyung karena Hyerin tak memberikan botol soju itu padanya. Gadis itu juga langsung berdiri tepat di depan pintu lemari penyimpanan, hingga membuatnya tak bisa mengambil botol soju yang baru dari dalam sana.
"Tidak!! Kalau kau sakit, siapa yang repot? Aku!!!"
"Aish!!! Sudahlah."
"Hei, cepatlah turun!! Makanannya nanti kembali dingin !!!" teriak Hyerin saat mendapati Taehyung yang melangkahkan kakinya menuju kamarnya di lantai atas, meninggalkan banyak pertanyaan yang bahkan belum sempat Hyerin tanyakan pada pria itu.
Sudah hampir 30 menit Hyerin menunggu, tapi Taehyung tak kunjung datang ke ruang makan. Beberapa masakan yang tadi dibuatnya pun sudah benar-benar dingin sekarang. Hyerin beranjak untuk menghampiri Taehyung untuk melihat, sebenarnya apa yang tengah pria itu lakukan di kamarnya.
"Taehyung-ssi !!" ujar Hyerin sambil mengetuk pintu kamar Taehyung beberapa kali, namun sama sekali tak ada jawaban. Hyerin memutuskan untuk masuk ke dalam, kedua maniknya berpendar mencari keberadaan Taehyung. Netranya akhirnya menangkap bayangan Taehyung yang berada di balkon ruangan ini. Hyerin berjalan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEILER
FanfictionSebaik dan sekeras apapun usaha untuk menutup sebuah luka, pasti akan terlihat juga. Aksara dari labium mengalun bahwa semuanya baik-baik saja, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tak ada yang tau seberapa dalam luka yang telah bersemayam dan tak a...