Jangan tanyakan bagaimana paniknya Hyerin saat ia kembali ke kamar rawat Taehyung tadi, tapi tidak melihat presensi pria itu di sana. Hyerin langsung mencari keseluruh penjuru rumah sakit, karena mungkin saja Taehyung bosan karena terus menerus berada di dalam kamar. Tapi Hyerin sama sekali tidak menemukan pria itu dimana pun.
"Apa kau menemukannya?" tanya Hyerin pada Jimin dengan nafas yang terengah.
"Tidak, dia tidak ada dimana pun di tempat ini."
Hyerin bersama Jimin kemudian memutuskan untuk pergi menuju mansion pria itu, karena bisa jadi diam-diam pria itu kembali ke sana. Tak membutuhkan waktu lama, Hyerin dan Jimin telah sampai di mansion. Tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda keberadaan Taehyung di sini, dan yang mereka temukan malah keadaan mansion yang jauh dari kata rapih dan bersih, tidak seperti saat terakhir kali Hyerin meninggalkan tempat ini.
Benar-benar terlihat sangat kacau. Banyak barang yang berantakan, pecahan kaca yang berserakan, dan jangan lupakan bercak darah yang mengering di lantai. Sepertinya Hyerin tau jawabannya, kenapa banyak luka yang tercetak di tangan Taehyung. Sepertinya pria itu menyakiti dirinya sendiri.
Rasa bersalah kembali menghantui Hyerin. Jika melihat betapa hancurnya mansion saat ini, Hyerin tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya Taehyung sampai bisa menghancurkan hampir seluruh isi mansion saat itu.
Hyerin terus bertanya-tanya dalam hatinya, sebenarnya apa yang terjadi pada Taehyung hingga membuat pria itu menghancurkan seluruh isi yang ada di dalam mansion bahkan melukai diri sendiri. Mungkinkah ini semua karena kepergiannya? Haruskah saat itu ia melawan egonya sendiri dengan tetap bertahan di sisi Taehyung, meski berkali-kali pria itu menyakitinya. Mungkin hal ini tidak akan terjadi, jika ia melakukannya.
Brak
Suara debuman pintu yang cukup keras berhasil menarik atensi Hyerin juga Jimin. Taehyung kembali ke mansion dengan wajah yang sangat pucat, bahkan terlihat bercak darah dari balik baju yang dikenakannya. Darah yang sepertinya berasal dari luka di dada Taehyung yang memang belum sepenuhnya pulih. Pria itu berjalan menuju kamarnya di lantai atas tanpa memperdulikan presensi Hyerin ataupun Jimin di sana.
Hyerin dan Jimin langsung mengikuti langkah Taehyung. Hingga tepat saat mereka sampai di depan pintu kamar Taehyung, sebuah botol whisky melayang dan hampir saja mengenai kepala Hyerin kalau saja Jimin tidak melindungi kepala gadis itu dengan menarik ke dalam dekapannya.
"Pergi!!!"
Teriakan Taehyung terdengar sangat frustasi, disusul dengan suara pecahan kaca yang begitu memekakkan menyapa rungu. Hyerin masuk ke dalam kamar Taehyung diikuti Jimin untuk melihat apa yang terjadi pada pria itu.
Hyerin kembali terkejut saat melihat bagaimana keadaan kamar Taehyung yang jauh lebih kacau dibanding keadaan ruangan lain di mansion yang sudah sangat kacau ini. Dan yang membuat Hyerin semakin terkejut saat melihat Taehyung yang begitu kacau tengah bersandar di sisi ranjang dengan darah segar yang kembali mengalir dari buku jari Taehyung yang sebelumnya juga Hyerin ketahui memang telah terluka.
"Taehyung!!!" Jimin berteriak saat melihat keadaan Taehyung yang sudah sangat berantakan dengan wajah pucat juga darah yang terus mengalir dari buku jarinya.
Jimin sama sekali tidak mengerti mengapa Taehyung bisa sampai sekacau ini. Meski Jimin tau bagaimana sifat Taehyung yang selalu tidak bisa mengendalikan emosinya, sebelumnya Jimin tidak pernah melihat Taehyung yang seperti ini.
Biasanya Taehyung selalu bisa menahan emosinya sebelum ia benar-benar kehilangan kendali akan dirinya sendiri, tapi kali ini bahkan ia menghancurkan mansion, menyakiti dirinya sendiri, dan benar-benar terlihat seperti orang yang kehilangan kewarasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEILER
FanfictionSebaik dan sekeras apapun usaha untuk menutup sebuah luka, pasti akan terlihat juga. Aksara dari labium mengalun bahwa semuanya baik-baik saja, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tak ada yang tau seberapa dalam luka yang telah bersemayam dan tak a...