Chapter 28

551 83 295
                                    

Taehyung terbangun saat merasakan rasa pegal yang luar biasa pada punggungnya, saking lelahnya semalam tanpa sadar Taehyung tertidur dengan posisi bersandar pada sisi ranjang Hyerin. Taehyung masih berharap apa yang terjadi semalam hanyalah bunga tidurnya, dan pagi ini ia bisa kembali melihat Hyerin yang tengah tertidur di belakangnya. Tapi kenyataannya, ranjang itu kosong dan masih terlihat rapih sama seperti semalam ketika terakhir ia melihatnya.

Taehyung mulai beranjak untuk membersihkan diri agar merasa lebih baik, dan kembali bersiap untuk mencari Hyerin. Taehyung sendiri tidak menyangka kenapa dirinya bisa merasa sekhawatir ini pada gadis yang bukan siapa-siapanya itu.

Ada perasaan yang sulit tergambarkan ketika entitas gadis itu tak berada di sisinya, seperti ada suatu bagian yang hilang dalam dirinya. Taehyung selalu ingin berada dekat dengan gadis itu semenjak pertama kali ia berhasil membawanya ke mansion ini. Taehyung tidak mengerti apa yang dirasakannya, semuanya benar-benar masih terasa samar.

Setelah bersiap, Taehyung memutuskan untuk menuju kediaman orang tuanya. Karena bisa jadi hilangnya Hyerin di sebabkan oleh campur tangan dari orang tuanya, yang bisa dengan mudah melakukan apapun termasuk menyingkirkan Hyerin dari hidupnya.

Taehyung langsung melangkahkan kaki jenjangnya untuk masuk ke dalam rumah besar itu, namun langkahnya terhenti saat dirinya mendengar suara teriakan yang sangat memekakkan rungu yang berasal dari ruang kerja Ayahnya. Nafasnya langsung tercekat, oksigen yang seharusnya bisa ia hirup dengan baik seakan sangat sulit untuk sekedar dicerna.

"Apa kau sekarang akan menyalahkanku? Atas semua kesalahan yang kau perbuat!!! Kalau saja dulu kau mendengar segala ucapanku! Kalau saja kau tak pernah membawanya ke rumah ini!! Kalau saja kau tak berselingkuh dengan jalang itu!! Maka semua ini tidak akan terjadi Ryu Jaewon!!!"

"Apa yang kalian bicarakan?"

Seketika atensi Jaewon dan Soora teralihkan dengan presensi Taehyung yang kini tengah berdiri di ambang pintu ruangan itu dengan raut wajah yang sama sekali tak bisa tergambarkan.

Taehyung yakin tak ada yang salah dengan indera pendengarannya, Taehyung juga bisa memastikan bahwa kalimat yang beberapa menit lalu ia dengar itu berasal dari labium Ibunya sendiri.

Jaewon hanya bisa menghela nafas kasar saat melihat kehadiran Putranya yang telah mendengar apa yang selama ini ia coba sembunyikan sebaik mungkin bersama Ryu Soora, Istrinya. Suatu rahasia besar mengenai dosa besar tentang masa lalu yang pernah ia lakukan yang tak seharusnya diketahui oleh Taehyung, Putra yang sebenarnya sangat dicintainya itu.

"A-apa maksud Eomma?" Suara baritone Taehyung berubah bergetar, karena jujur hatinya merasakan rasa sesak yang sangat luar biasa saat mendengar kalimat yang sama sekali tak ingin ia dengar apalagi dari labium Ibunya sendiri. Wanita pertama yang paling ia cintai, sangat ia sayangi, juga selalu ia hormati.

"Baguslah jika kau telah mendengar semuanya, jadi tak ada hal yang harus ku sembunyikan lagi. Sudah cukup semua kesabaran yang aku punya selama ini hanya untuk menghadapi kelakuan Appamu juga Anak Haram sepertimu!!"

Tubuh Taehyung seketika membeku, darahnya serasa berhenti mengalir, detak jantungnya berdegup tak karuan, juga semua persendiannya seperti sangat sulit untuk digerakkan. Setelah mendengar kalimat yang keluar dari ranum Ibunya, kembali menyapa rungunya. Hidupnya serasa benar-benar hancur di detik itu juga.

"Eomma— "

"Dan satu lagi yang harus kau ingat! Berhenti memanggilku dengan sebutan itu!!! karena sampai kapanpun, aku tidak akan pernah sudi mempunyai anak dari hasil perselingkuhan Suamiku dengan Jalang murahan simpanannya!!"

Seketika air mata Taehyung yang sedari tadi ia tahan, berakhir mengalir dari pelupuk matanya. Semuanya terasa sangat menyakitkan, hatinya benar-benar hancur setelah mendengar kenyataan yang sesungguhnya. Kenyataan bahwa wanita bernama Ryu Soora yang selama ini ia anggap sebagai Ibunya ternyata bukanlah Ibu kandungnya. Kini atensi Taehyung kembali beralih pada Ayahnya yang tengah menatapnya dengan raut wajah kelewat sendu. Taehyung berjalan menghampiri Sang Ayah.

HEILERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang