Sudah hampir satu minggu berlalu semenjak kejadian yang menimpa Han Hyerin. Kini keadaannya sudah sangat membaik, beberapa luka yang sempat terpampang menutupi wajah cantiknya pun sudah mulai memudar. Saat ini Hyerin tengah melaksanakan pekerjaannya di Café milik Hoseok sama seperti biasanya. Menyambut serta menyapa dengan lembut setiap pengunjung Café, menuliskan beberapa pesanan juga mengantarkan pesanan tersebut.
"Silahkan dinikmati," ucap Hyerin dengan begitu ramah sesaat setelah ia meletakan pesanan di salah satu meja yang ada di Cafe tersebut.
Kring
Setelah rungunya mendengar suara pintu masuk Café terbuka yang menandakan baru saja ada orang yang akan berkunjung, dengan sigap Hyerin kembali berdiri sangat sopan sambil membungkukkan tubuhnya. "Selamat—" ucapan Hyerin terhenti ketika netranya mendapati seseorang yang begitu dikenalnya baru saja masuk ke dalam Café.
"Apa aku mengganggu pekerjaanmu?"
"Apa kau berniat seperti itu?"
Pria itu hanya tersenyum menunjukan deretan gigi kelincinya. Seekor kelinci yang menjelma menjadi sosok manusia, begitu kata Hana yang sering didengar Hyerin. Siapa lagi kalau bukan Ahn Jungkook. Jika tak ada hal yang dikerjakannya, itulah yang dilakukan Jungkook, datang ke tempat kerja Hyerin untuk mengganggu gadis itu bekerja. Bagaimana tidak mengganggu, Jungkook tak melakukan apapun dan datang hanya untuk memperhatikan Hyerin bekerja hingga waktu kerja gadis itu selesai.
"Ani-ya, aku hanya ingin melihatmu bekerja!"
Sumpah demi kelinci lucu yang terlihat menggemaskan, rasanya Hyerin ingin pergi ke toko sulap, membeli tongkat sulap, lalu mengubah kelinci berkedok manusia di hadapannya ini menjadi kelinci sungguhan dan membuangnya di tengah hutan terlarang agar menjadi santapan hewan buas di sana.
"Kenapa kau tidak bekerja saja sekalian di sini?"
"Ah benar juga," sejenak Jungkook terlihat berpikir sambil mengetuk dagunya beberapa kali. "Hmm... tapi aku tidak minat, masa calon Ceo muda nan tampan seperti ku ini menjadi seorang pelayan Café. Itu bukan styleku," lanjutnya.
Benar! Berbeda dengan Hyerin, Jungkook terlahir di keluarga yang kaya raya. Bahkan di usianya ini, Jungkook sudah dipersiapkan untuk menjadi seoarang pemimpin perusahaan yang dimiliki keluarganya. Mungkin setelah Jungkook menyelesaikan pendidikannya, ia akan langsung terjun menggantikan Ayahnya untuk mengemban tanggung jawab besar itu.
"Kembalilah bekerja! aku akan menunggumu."
Hyerin menatap gemas orang yang selalu ada untuknya itu, pun sangat bersyukur karena telah dipertemukan oleh pria aneh seperti Jungkook. "Baiklah, terserah apa katamu. Aku akan kembali bekerja," ucap Hyerin.
Sebelum dirinya benar-benar pergi meninggalkan Jungkook, langkah Hyerin terhenti saat netranya kembali menangkap satu sosok yang sangat familiar baginya yang baru saja memasuki Café. Jantungnya terasa berdegup cukup cepat ketika melihat torso itu semakin mendekat ke arahnya hingga kini berhasil berdiri tepat di hadapannya, ingatan beberapa hari yang lalu membuatnya kembali merasakan rasa sesak yang luar biasa serta jangan lupakan terselip ketakutan besar juga di sana.
Hyerin mengerjapkan kedua netranya. mencoba mengembalikan seluruh kesadarannya. Dengan cepat Hyerin pun memilih meninggalkan orang yang kini tengah menatap tajam ke arahnya, tapi dengan sigap juga langkah kakinya kembali tertahan saat tangan kekar itu mencengkram kuat pergelangan tangannya lalu menariknya kasar hingga membuat Hyerin kembali menghadapnya.
Hyerin tersentak, bahkan beberapa pengunjung yang ada di sana pun langsung menatap ke arah mereka, tak terkecuali Jungkook yang juga ikut tersentak saat melihat Hyerinnya diperlakukan kasar seperti itu, amarahnya terpancing saat samar-samar rungunya mendengar ringisan yang keluar dari labium Hyerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEILER
FanfictionSebaik dan sekeras apapun usaha untuk menutup sebuah luka, pasti akan terlihat juga. Aksara dari labium mengalun bahwa semuanya baik-baik saja, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tak ada yang tau seberapa dalam luka yang telah bersemayam dan tak a...