Taehyung menghampiri kamar Hyerin yang masih tertutup sangat rapat, tangannya beranjak menyentuh knop pintu dan membukanya secara perlahan. Dilihatnya seorang gadis yang masih terlelap di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya, Taehyung melangkah menghampiri Hyerin yang masih menikmati alam mimpinya.
Taehyung sengaja mendaratkan alas duduknya di atas lantai lalu menopang dagunya di atas kedua tangan yang terlipat di sisi ranjang Hyerin, menatap kedua manik indah yang masih memejam erat, bulu mata yang begitu lentik, hidung bangir yang berbentuk sempurna, serta ranum merah yang selalu menjadi candunya. Sangat cantik, sungguh!
Hyerin-ah! Maafkan aku, aku terpaksa melibatkanmu dalam masalahku. Karena ini satu-satunya cara yang bisa ku lakukan untuk membatalkan semuanya. Aku benar-benar tidak menginginkannya dan aku harap kau mau membantuku.
Hyerin menggeliat saat merasakan aroma lain yang menyapa indera penciumannya. Aroma citrus bercampur mint yang akhir-akhir ini menjadi candunya, perlahan Hyerin mengerjapkan kedua netranya. Dilihatnya Taehyung yang tengah menatapnya dalam diam di sisi ranjangnya. Hyerin masih mencoba mengumpulkan seluruh kesadarannya,
"Apa yang kau lakukan?"
Mendengar suara khas bangun tidur Hyerin yang menyapanya, seketika membuat Taehyung mengerjap dan tersadar dari lamunannya. Sekarang Taehyung bisa melihat dengan jelas bagaimana keindahan dari netra yang dimiliki Hyerin yang tengah menatap sayu ke arahnya, gadis itu terlihat masih sangat mengantuk hingga sangat susah untuk membuka mata sepenuhnya. Lucu sekali.
"Apa kau lapar? Bisakah izinkan aku untuk tidur sebentar lagi, aku sungguh sangat mengantuk. Nanti pasti akan ku buatkan sarapan untukmu." Hyerin kembali memejamkan kedua netranya sambil menenggelamkan diri di balik selimut tebal yang sungguh sangat nyaman, setelahnya Hyerin bisa merasakan ranjangnya yang sedikit bergerak.
Taehyung merebahkan diri tepat di sebelah Hyerin, melingkarkan tangannya pada perpotongan pinggang ramping gadis itu lalu menarik tubuh mungil itu agar sepenuhnya tenggelam dalam dekapannya. "Aku akan memberikanmu waktu untuk kembali tidur. Tapi biarkan aku memelukmu seperti ini, sampai kau terbangun nanti," ucap Taehyung.
Hyerin terdiam dalam dekapan hangat Taehyung yang ternyata jauh lebih nyaman dari selimut tebal yang selalu menemani tidurnya. Bukannya kembali tertidur, Hyerin malah menikmati suara irama jantung Taehyung yang berdetak sama seperti irama jantungnya saat ini. Seketika rasa kantuk itu hilang begitu saja, saat ia merasakan tangan besar Taehyung semakin memeluk tubuhnya lebih erat dari sebelumnya.
"Aku ingin membuatkanmu sarapan sekarang, jadi tolong lepaskan!" ujar Hyerin yang mulai tersadar sepenuhnya, karena jika terlalu lama dalam keadaan seperti ini tidak baik bagi kesehatan jantungnya.
Bukannya melepaskan, Taehyung malah semakin merangsek hingga tak ada celah lagi di antara mereka. "Tidak! Aku tidak lapar. Aku hanya ingin memelukmu seperti ini, tolong izinkan aku untuk memelukmu sebentar lagi. Hmm?" Taehyung tak membutuhkan apapun saat ini, ia hanya ingin mencari ketenangan juga kehangatan yang selalu bisa ia dapatkan, saat ia berada dekat dengan gadis yang kini berada dalam pelukannya.
Hyerin kembali terdiam, membiarkan Taehyung yang terus memeluk tubuhnya. Hyerin tau, sepertinya ada suatu hal yang mengganggu pikiran Taehyung saat ini. Biasanya jika di akhir pekan seperti ini, pria itu pasti masih terlelap di kamarnya atau menonton anime favoritnya di televisi. Tapi kali ini pria itu sangat berbeda. Bahkan sepertinya ia sudah membasuh tubuhnya, karena surai hitam legam itu masih terlihat sedikit basah.
"Ada apa?" tanya Hyerin sambil sedikit mendongak untuk melihat wajah Taehyung yang berada di atas kepalanya. Dilihatnya Taehyung yang tengah memejam, sungguh ia sangat tidak mengerti mengapa Taehyung bersikap aneh seperti ini di pagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEILER
FanfictionSebaik dan sekeras apapun usaha untuk menutup sebuah luka, pasti akan terlihat juga. Aksara dari labium mengalun bahwa semuanya baik-baik saja, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tak ada yang tau seberapa dalam luka yang telah bersemayam dan tak a...