Taehyung terkejut saat gelas berisikan air yang tadi dibawanya kini telah menjadi pecahan beling yang berserakan di lantai. Taehyung semakin tersentak saat melihat Hyerin yang kini tengah memegang pecahan dengan sudut yang cukup tajam dan mengarahkan benda itu pada pergelangan tangan sebelah kiri, tepat di atas nadinya.
"Hyerin!!!! Apa yang kau lakukan ?!!"
"Jangan mendekat!!!" teriak Hyerin saat melihat Taehyung yang bergerak untuk menghampirinya. Dengan liquid bening yang terus meluruh di kedua pipinya, Hyerin semakin menekan pecahan itu hingga membuat darah segar mulai mengalir dari pergelangan tangannya. Cairan merah pekat itu menetes, mengotori lantai kamar hingga menimbulkan bercak kemerahan di sana. Nafas Taehyung benar-benar tercekat saat melihat hal nekat yang Hyerin lakukan saat ini.
"Hyerin. Ku mohon, hentikan." Suara baritone Taehyung berubah terdengar sedikit lebih lembut agar Hyerin mau mendengarkan perkataannya dan berhenti melakukan hal bodoh yang sedang ia lakukan saat ini. Taehyung tidak ingin Hyerin melakukan hal nekat yang lebih dari ini, karena ini sungguh membahayakan nyawa gadis itu sendiri. Perlahan Taehyung kembali melangkahkan kakinya untuk mendekat, ia benar-benar tidak ingin hal buruk terjadi pada Hyerin.
"Berhenti ku bilang!!!" ancam Hyerin saat melihat Taehyung yang semakin mendekat ke arahnya. Dan kini Hyerin mengarahkan pecahan gelas yang sudah terdapat bercak darahnya ke arah Taehyung yang masih tak kunjung menghentikan langkahnya.
"Hentikan!! Apa kau sudah gila?!" Kesabaran Taehyung benar-benar sudah ada pada batasannya dan emosi kini meluap dari dalam dirinya. Taehyung menatap tajam Hyerin, sorot maniknya memancarkan kilatan amarah yang begitu ketara.
Bukan Taehyung namanya jika tidak melakukan hal yang lebih nekat. Terbukti dengan Taehyung yang kini menggenggam kuat tangan Hyerin yang sedari tadi menggenggam pecahan itu. "Apa kau ingin mati?!! Hah!!" bentak Taehyung tepat di depan wajah Hyerin, membuat Hyerin seketika menunduk tanpa berani melihat Taehyung. Seketika rasa sakit itu mulai terasa menjalar hingga ke seluruh tubuhnya.
Taehyung kembali tersadar dengan apa yang baru saja ia lakukan pada Hyerin, saat darah segar mengalir di tangannya. Darah yang berasal dari telapak tangan Hyerin yang berada di dalam genggamannya. Lagi-lagi ia kembali menyakiti Hyerin.
Tubuh Hyerin mulai limbung, karena darah yang mengalir di telapak tangan juga nadinya cukup banyak mengalir keluar. Dengan sigap pula Taehyung menahan tubuh Hyerin yang hampir saja tersungkur di lantai, hingga membuat keduanya terduduk di lantai kamar yang juga banyak terdapat bercak darah di sana.
"Bukankah ini yang kau mau? Kau benar-benar gila Hyerin!"
Taehyung langsung menarik dengan kuat ujung baju yang dikenakannya hingga berhasil terobek, lalu mengikatkan potongan kain itu pada pergelangan juga telapak tangan Hyerin agar cairan merah pekat itu tidak semakin banyak keluar. Karena jika tidak seperti itu, bisa-bisa Hyerin kehabisan darah yang tentu dapat mengancam keselamatannya. Taehyung sungguh tidak ingin hal buruk itu terjadi.
"Yaa, kau benar. Aku memang sudah gila dan kau lebih gila dariku, Taehyung-ssi. Lebih baik aku mati daripada harus selamanya terjebak bersama pria gila sepertimu." Hyerin berucap terdengar begitu lirih karena menahan sakit yang menjalar dari kedua tangannya yang terluka.
Taehyung sama sekali tak menghiraukan ucapan Hyerin. Pria itu malah mengangkat tubuh Hyerin dan meletakkan tubuh lemah itu di atas ranjang, lalu beranjak meninggalkan Hyerin tanpa memperdulikan gadis itu yang masih menangis tersedu di sana.
"Kenapa kau menolongku?!! Biarkan aku mati, Taehyung-ssi!! Aku tidak ingin menjalani semua ini. Biarkan aku mati!!!" Hyerin berteriak dengan sisa tenaga yang ia punya, dengan suara yang terdengar sangat parau di sela liquid bening yang masih terus mengalir deras dari pelupuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEILER
FanfictionSebaik dan sekeras apapun usaha untuk menutup sebuah luka, pasti akan terlihat juga. Aksara dari labium mengalun bahwa semuanya baik-baik saja, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tak ada yang tau seberapa dalam luka yang telah bersemayam dan tak a...