Taehyung kembali ke mansion dengan emosi yang sangat menggebu. Kaki jenjangnya melangkah begitu cepat menghampiri kamar yang selama ini di tempati Hyerin. Taehyung sangat membenci sebuah kebohongan. Dan Hyerin dengan berani membohonginya. Jangan salahkan Taehyung jika ia kembali berbuat kasar pada gadis itu.
Brak
Taehyung membanting pintu kamar Hyerin, kedua mata elangnya menyusuri seluruh isi ruangan tetapi tak ia temukan presensi Hyerin di sana. Hanya ruangan hampa yang menyapa kehadirannya. "Yak! Dimana kau Jalang?!!!!" Taehyung berteriak karena tak kunjung mendapati presensi Hyerin di ruangan ini.
"Jalang!!! Keluar kau!"
Taehyung melangkah membuka dengan kasar pintu kamar mandi yang ada di dalam ruangan itu, kedua netranya berpendar mencari keberadaan Hyerin tapi gadis itu tak ada di manapun di dalam ruangan ini.
Tidak! Tidak mungkin Hyerin melarikan diri. Taehyung kembali keluar, kemudian memanggil seluruh manusia yang ia pekerjakan di mansionnya. Dalam waktu singkat semua orang itu langsung berbaris di hadapannya.
"Dimana yang lain?!" Suara Taehyung terdengar begitu mengiterupsi saat ia melihat hanya ada dua bodyguard dan tiga keamanan yang ada di depannya, salah satunya bodyguard yang tadi sempat mendatangi kantornya. Karena di mansion ini ada sekitar lima bodyguard dan lima penjaga keamanan yang Taehyung khususkan untuk mengawasi Hyerin serta menjaga mansion.
Tak ada jawaban, lima pria berbadan lebih besar dari Taehyung hanya diam sambil menunduk dalam. Sama sekali tidak berani menatap Tuannya yang sudah pasti akan marah besar jika salah satu dari mereka membuka mulut dan memberitau apa yang tengah terjadi.
"Dimana Hyerin?!!" Emosi Taehyung benar-benar menggebu saat mendapati kelima pria itu tetap bungkam tanpa berani menatap ke arahnya. Jika benar Hyerin berhasil melarikan diri dari mansion ini. Taehyung tidak akan tinggal diam, yang paling utama ia pasti akan menghabisi anak buahnya dengan tangannya sendiri. Jangan lupakan siapa Taehyung sebenarnya.
"Apa kalian semua bisu?!! Dimana gadis itu?!! Cepat katakan!!!!" Suara Taehyung sungguh membuat siapapun yang mendengarnya bergidik ngeri ditambah dengan mata elangnya yang memancarkan kilatan amarah yang seakan siap membunuh siapa saja yang ada di hadapannya.
"Ma-maafkan kami Tuan. Nona Hyerin melarikan diri, dan mereka sedang mencarinya."
Dan benar saja, kedua netra Taehyung langsung menatap tajam orang-orang yang sangat tidak berguna baginya. Bagaimana bisa 10 orang lalai dalam melakukan tugasnya, hanya untuk menjaga dan mengawasi seorang gadis bernama Han Hyerin. Dengan mudahnya gadis itu lolos dari penjagaan ketat semua bodyguard di mansion ini. Taehyung sungguh tak habis pikir.
"Apa aku membayar kalian semua hanya untuk mendengar semua ini?!!! Apa kalian semua bodoh?!!!! Apa kalian semua ingin mati di tanganku!!! JAWAB!!!"
Lagi-lagi mereka semua hanya terdiam. Taehyung benar-benar sudah tidak bisa menahan dirinya. Ia melangkahkan kaki jenjangnya ke sebuah ruangan dan kembali dengan membawa sebuah pistol, yang setiap satu butir pelurunya bisa dimuntahkan dengan kecepatan 1.225 kaki per detik. Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika Taehyung melesatkan sebuah peluru dalam jarak yang sedekat ini? Peluru itu bisa saja menembus bagian tubuh dari orang yang menjadi targetnya.
"T-tuan, ku mohon. Maafkan kami. Jangan bunuh kami Tuan."
Dor
Satu tembakan berhasil mendarat tepat di kepala pria yang baru saja memohon padanya. Orang yang membuat kesalahan, wajib mendapat hukuman. Dan orang yang tidak berguna, wajib dimusnahkan. Hal itu sangat mutlak bagi Taehyung, tak ada yang bisa merubah segala peraturan yang sudah ia tetapkan. Taehyung tidak pernah main-main dengan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEILER
FanfictionSebaik dan sekeras apapun usaha untuk menutup sebuah luka, pasti akan terlihat juga. Aksara dari labium mengalun bahwa semuanya baik-baik saja, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tak ada yang tau seberapa dalam luka yang telah bersemayam dan tak a...