Chapter 39

709 62 369
                                    

Sejak kejadian malam itu. Selama beberapa hari terakhir Hyerin jarang berada di mansion. Terkadang Hyerin memilih untuk kembali ke rumahnya dan menginap beberapa hari di sana. Atau pergi untuk kembali menemui Seo Miyoung. Ya! Saat itu, Hyerin bersama Jungkook berhasil menemukan keberadaan wanita yang selama ini di cari Taehyung. Tepat di hari yang sama, dimana pria brengsek itu hampir benar-benar menghancurkan kesuciannya.

Walau di sana Hyerin hanya sekedar melihat wanita paruh baya itu dari kejauhan. Tapi setidaknya Hyerin mengetahui bagaimana keadaan wanita itu. Seokjin menjaganya begitu baik selama ini. Hyerin sungguh sangat berterimakasih juga sangat bersyukur karena seburuk apapun Oppanya, pria itu tetap mempunyai sisi baik untuk menolong orang lain. Kendati Hyerin belum sepenuhnya mengetahui alasan apa yang membuat Seokjin bisa mengenal dan berusaha melindungi Ibu dari Taehyung itu.

Dengan sikap Taehyung yang terkesan dingin pada Hyerin. Ditambah rasa kesalnya pada pria itu yang masih saja menyerang hatinya, yang membuat kebencian itu semakin bertambah di sana. Juga hubungan mereka yang benar-benar sedang tidak baik dan tak sehangat sebelumnya. Membuat Hyerin jadi bingung sendiri bagaimana cara ia memberitahu pria itu tentang keberadaan Ibunya.

Berbeda dengan ucapannya beberapa waktu yang lalu untuk tetap berada di sisi Taehyung sampai kapan pun sampai takdir yang harus bergerak untuk membuatnya pergi. Sebenarnya saat ini Hyerin sangat ingin pergi membawa semua rasa sakit dan kebenciannya pada Taehyung. Tapi dengan sangat terpaksa Hyerin harus menahan diri sedikit lebih lama lagi, karena ia tidak akan pergi sebelum memberitahu kebenaran yang ia ketahui pada Taehyung. Hyerin sudah lelah dengan takdir yang terus menerus mempermainkannya. Dan takdir yang selalu bertentangan dengan apa yang Hyerin inginkan.

Taehyung sendiri tidak pernah melarang ataupun memarahi Hyerin karena terlalu sering keluar dari mansion. Pria itu lebih banyak diam akhir-akhir ini. Berangkat sangat pagi dan kembali terlampau malam. Karena dirinya harus segera menyelesaikan kekacauan yang terjadi di Perusahaannya, hingga membuatnya harus bekerja ekstra keras untuk menyelamatkan Perusahaan yang telah ia bangun dengan segala jerih pyahnya sendiri.

Selain itu Taehyung juga memanfaatkan waktunya yang lebih banyak di kantor untuk merenungi serta mencoba memperbaiki segala prilaku buruknya pada Hyerin. Menghindari presensi Hyerin saat ini sepertinya merupakan cara yang bisa ia lakukan agar rasa bersalahnya tak semakin menumpuk pada gadis itu. Tapi hari ini ia harus terjebak bersama Hyerin selama seharian karena tak ada alasan untuk dirinya pergi di akhir pekan seperti ini.

"Sampai kapan kita akan seperti ini?"

Kegiatan Hyerin yang tengah bersiap untuk pergi terhenti, saat mendengar suara baritone Taehyung. Ini kali pertama Taehyung kembali membuka suara sejak kejadian malam itu. "Kau berbicara padaku?" tanya Hyerin yang kembali sibuk memberi riasan sederhana pada wajahnya. Hyerin menatap sekilas Taehyung hanya dari cermin yang ada di depannya. Pria itu sedang bersandar di daun pintu kamar dan tengah menatap ke arahnya.

Sudah jelas hanya ada mereka di mansion sebesar ini, tapi Hyerin malah dengan sengaja membalikan pertanyaan Taehyung dengan melontarkan pertanyaan lainnya. Hyerin hanya ingin melihat bagaimana reaksi Taehyung jika ia bertanya seperti itu padanya.

"Kau mau kemana? Biar aku antar."

"Tidak perlu. Aku bisa pergi sendiri," ucap Hyerin kemudian berlalu melewati Taehyung yang hanya terdiam di depan pintu kamarnya. Hyerin sama sekali tak memperdulikan Taehyung. Sungguh suasana hatinya belum begitu baik jika harus berada di dalam satu mobil yang sama dan hanya berdua dengan pria itu. Lebih baik Hyerin pergi sendiri seperti biasa.

Saat Hyerin membuka pintu utama mansion. Hyerin dikejutkan dengan presensi seseorang yang tengah memunggunginya dan tengah menempelkan alat komunikasi di telinganya. Tak lama ponsel yang berada dalam genggaman Hyerin berbunyi, membuat orang yang sedari tadi membelakanginya langsung berbalik menghadapnya.

HEILERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang