Chapter 32

503 68 403
                                    

Hyerin yang baru saja kembali bersama Jungkook, setelah pria itu memaksa untuk mengisi perutnya. Berhasil di kejutkan dengan keadaan Taehyung yang tak biasanya, karena tubuh pria itu terlihat bergetar hebat. Disertai suara alat pendeteksi jantung yang terus berbunyi begitu memekakkan telinga.

"Astaga! Taehyung!!!!" Hyerin berlari menghampiri ranjang Taehyung dengan debaran jantung yang tak beraturan, juga rasa takut yang luar biasa menghantam hatinya.

"Jungkook-ah, bagaimana ini?"

"Dokter akan segera ke sini, tenanglah."

Tak membutuhkan waktu lama, dokter yang dimaksud Jungkook masuk ke dalam ruang rawat Taehyung bersama beberapa perawat dengan begitu tergesa-gesa. "Kami akan melakukan tindakan, bisakah tinggalkan tempat ini sekarang?" ujar salah seorang perawat.

Jungkook membawa tubuh Hyerin untuk keluar dari ruangan. Jungkook dengan jelas melihat raut kekhawatiran beserta ketakutan yang luar biasa tergambarkan di wajah cantik Hyerin. Menggenggam tangan Hyerin begitu erat, hanya itu satu-satunya cara yang bisa Jungkook lakukan saat ini

Hyerin menatap sendu Taehyung dari balik kaca ruangan yang menampilkan dengan jelas bagaimana kondisi yang terjadi di dalam. Hyerin sungguh menyesal, andai jika ia tetap berada di samping Taehyung, andai ia tidak meninggalkan Taehyung sendirian, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Taehyung akan tetap baik-baik saja dalam pengawasannya.

"Taehyung-ssi, ku mohon!" Liquid bening itu meluruh begitu saja manakala rasa sesak di dadanya benar-benar menghantam begitu kuat. Rasa takut akan kehilangan Taehyung, sungguh membuat Hyerin kehilangan seluruh pikiran positifnya yang selama tiga hari belakangan ini selalu ia jaga. "Ku mohon, bertahanlah!" lirih Hyerin disela tangisnya.

"Hyerin!! Apa yang terjadi?" Jimin yang baru saja kembali dikejutkan dengan melihat Hyerin yang menangis di depan ruangan Taehyung.

"A-aku, tidak tau Jimin-ah."

Jimin beralih menatap Jungkook untuk meminta penjelasan, apa yang sebenarnya terjadi dengan Taehyung. Selama tiga hari terus bersama, membuat Jimin dan Jungkook sedikit banyaknya sering melakukan komunikasi, mereka bisa dibilang cukup dekat sekarang.

"Tadi kami keluar sebentar untuk mencari makan, setelah kami kembali ia sudah dalam keadaan seperti itu."

Mendengar penuturan Jungkook, Jimin menarik nafas dalam. Tangan di kedua sisi tubuhnya mengepal begitu kuat. Sungguh! Amarahnya benar-benar menguasai dirinya saat ini.

"Dokter, bagaimana keadaannya?"

"Keadaannya semakin kritis, ada cairan asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Kami akan melakukan tes darah juga tes di laboratorium, dan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien."

Tubuh Hyerin seketika kehilangan seluruh kekuatannya. Sungguh! Ia benar-benar sangat menyesal karena telah meninggalkan Taehyung sendirian. Jika suatu hal buruk kembali menimpa pria itu, seumur hidup Hyerin tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.


*****


Sudah hampir satu Minggu penuh, Taehyung masih belum juga menunjukkan tanda-tanda untuk sadarkan diri. Bahkan dari hari ke hari kondisinya semakin menurun. Membuat Hyerin benar-benar merasa begitu frustasi akan keadaan Taehyung.

"Apa?!! Tidak!! Kau adalah seorang dokter. Bagaimana bisa kau berkata seperti itu!" Hyerin berteriak begitu kuat saat mendengar perkataan dokter yang selama ini menangani Taehyung.

Bagaimana tidak! Pria tua itu berkata bahwa tak ada harapan hidup bagi Taehyung, karena selama tujuh hari ini pria itu tidak menunjukkan kemajuan sama sekali. Dan jika sampai esok Taehyung masih tetap tak sadarkan diri, dengan sangat terpaksa pihak rumah sakit akan mencabut segala alat bantu yang selama ini menopang hidup Taehyung untuk terus bertahan.

HEILERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang