Chapter 43

374 48 373
                                    

Taehyung tentu tidak percaya dengan apa yang kini ada di hadapannya. Entitas Jimin dengan sebuah map bertuliskan TH Corp yang berada dalam genggaman pria itu. Keterkejutan di wajah juga suara Jimin yang terdengar begitu gugup, memperkuat dugaan Taehyung bahwa orang yang berusaha menghancurkan perusahaannya adalah benar-benar orang terdekatnya. Choi Jimin. Orang yang sangat ia percaya, sahabat terbaiknya, orang yang juga begitu penting dalam hidupnya. Telah ikut mengkhianatinya.

"Bukankah, harusnya aku yang bertanya padamu. Jimin-ssi?"

"T-taehyung-ah... Ini tid—," Jimin merasa seperti benar-benar sudah berada di ambang batas kehidupannya, melihat bagaimana kedua netra elang milik Taehyung yang memerah tengah menatap tajam ke arahnya. Ditambah entitas pria itu yang kini tengah berjalan menghampirinya.

Taehyung jadi kembali teringat saat Namjoon yang tiba-tiba datang ke perusahaannya tadi, selain memberitau perihal Sooyeon pria itu juga sempat mengatakan ada satu orang lagi yang ikut terlibat namun pria itu belum memberitaunya. Sekarang Taehyung mengerti. Dan inilah jawaban atas semua pertanyaannya tentang penyebab dari kekacauan yang terjadi di perusahaannya seperti apa yang di maksud oleh Namjoon. Ryu Sooyeon dan Choi Jimin, dua variabel terikat yang saling terkait.

"Jimin-ah! Kau memang sungguh sangat bisa di andalkan! Aku tidak salah mendapat partner yang luar biasa seperti mu,"

Taehyung menunjukkan smirk smilenya, rasanya ia ingin tertawa sepuasnya. Menertawakan Jimin yang terlihat pucat pasi juga menertawakan segala kebodohannya. Lantas tangannya beranjak mengambil Map berisi dokumen milik perusahaannya yang entah sejak kapan sudah terlepas dari tangan Jimin dan tergeletak begitu mengenaskan di lantai. "Biar ku periksa, apakah ini benar dokumen yang kau inginkan," Taehyung berucap, lagi-lagi ia kembali menatap Jimin dan memandang penuh keremehan pria yang hanya diam tak bergeming, lantas mengeluarkan pemantik dari saku celananya.

"Yak!! Ryu Taehyung!!! Apa yang kau lakukan! Berikan dokumen itu padaku!!!" Sooyeon berteriak saat netranya menangkap Taehyung yang sudah menyalakan pemantik dan bersiap untuk membakar dokumen yang selama ini ia inginkan untuk mengambil alih perusahaan Taehyung.

Nafas Jimin benar-benar tercekat, semua ini sungguh tidak pernah masuk dalam rencana yang telah di buatnya bersama wanita gila bernama Ryu Sooyeon. Daging tak bertulang itu terasa sangat kelu, seakan tak mampu lagi untuk bersua. Ingin menjelaskan yang sebenarnya pun terasa percuma karena sudah bisa dipastikan Taehyung tak akan memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan dan tak sudi lagi untuk mendengarkan kalimat yang akan keluar dari labium seorang penghianat sepertinya.

"Ta-Taehyung-ah, a-ku—"

Bugh

Setelah ia berhasil membakar dokumen yang selama ini mereka inginkan, pukulan yang begitu kuat berhasil Taehyung layangkan pada wajah Jimin yang masih terlihat begitu polos tak berdosa hingga berhasil membuat pria itu langsung tersungkur dengan lebam yang langsung tercetak di wajahnya. Dengan kasar Taehyung menarik dan mencengkram begitu kuat kerah kemeja yang Jimin kenakan. Kedua manik Taehyung menyorotkan kobaran amarah yang sudah sangat membuncah dari dalam dirinya.

"Bedebah!!! Kenapa kau melakukan ini padaku!!!!" Taehyung kembali menghantamkan pukulannya secara bertubi-tubi pada wajah juga perut Jimin, sama sekali tak memperdulikan suara rintihan juga keadaan Jimin yang sudah terkulai lemah tak berdaya karna ulahnya. Choi Jimin berhasil membangkitkan jiwa iblis dari dalam diri seorang Ryu Taehyung untuk kembali mengambil alih seluruh kesadaran juga kewarasannya.

"T-taehyung-ah..."

Taehyung tidak peduli, kendati ia tau bahwa Jimin tengah berusaha untuk menjelaskan. Tapi kali ini amarahnya, keegoisannya, serta rasa sakit yang bergerumul hingga memenuhi setiap sudut ruang di hatinya lebih mendominasi dibanding rasa ibanya pada seorang Choi Jimin yang benar-benar sudah terkulai lemah tak berdaya dengan banyak lebam yang tercetak di wajahnya.

HEILERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang