Chapter 40

665 61 424
                                    

Hari ini sepertinya hari yang tepat untuk mengajak Taehyung ke suatu tempat. Karena kemarin pria itu sempat bilang akan mengambil cuti kerja pada hari ini. Tunggu! Lagi pula untuk apa juga Taehyung harus izin mengambil cuti? sedangkan ia sendiri pemimpin tertinggi di Perusahaannya. Ah! Benar. Taehyung itu termasuk gila kerja, dan cukup professional jika menyangkut masalah pekerjaan.

Hyerin membuka pintu kamar Taehyung, melangkah masuk ke dalam kamar bernuansa hitam putih yang dominan. Aroma khas yang selalu menguar dari tubuh Taehyung tercium jelas di indera penciuman milik Hyerin. Dilihatnya seseorang yang masih meringkuk di atas ranjang king size sambil memeluk erat bantal guling serta masih bergeremul di balik selimut.

Hyerin mendekat, tanpa sadar senyum manis terpatri di wajah cantiknya saat melihat bagaimana wajah polos Taehyung saat pria itu tengah tertidur. Surai hitam yang acak-acakan juga bibir penuh yang mengatup rapat. Tampan. Pria itu tetap terlihat tampan meski sedang terlelap seperti ini.

Untuk kesekian kalinya, hanya dengan melihat bagaimana wajah polos itu tengah memejam lagi-lagi membuat hati Hyerin menghangat. Kebenciannya pada pria itu seakan menghilang, Hyerin sejenak melupakan apa yang telah pria itu lakukan tempo hari. Dan rasanya hanya ingin membubuhi wajah tampan nan polos itu banyak kecupan sebagai ucapan selamat pagi.

"Berhentilah tersenyum melihatku! Aku tau, aku memang tampan."

Sadar akan suara baritone yang menyapa rungunya. Seketika lamunan Hyerin tentang memberi banyak kecupan di wajah itu, sirna. Kedua netranya langsung berkedip. Juga senyuman yang sedari tadi terukir indah di bibir manisnya berganti dengan ekspresi kelewat datar. Dan jangan lupakan, ada sedikit keterkejutan juga di wajah cantiknya saat mendapati Taehyung yang tengah menatapnya dengan kedua netra yang masih sulit untuk terbuka sempurna. Hyerin tau, semalam pasti pria itu kembali tidur terlampau larut.

Meski kedua netranya masih sangat sulit untuk terbuka tapi suara pintu kamarnya yang terbuka di susul presensi seseorang yang kian mendekat beberapa saat yang lalu, berhasil membuat Taehyung terusik karena pada dasarnya ia sangat peka terhadap suara saat tertidur. Taehyung terbangun dan pria itu hanya pura-pura memejam, sampai akhirnya ia mendapati Hyerin yang terdiam serta menangkap wajah cantik itu tengah tersenyum indah menatapnya tanpa kedip.

"Yak!! Kau, bangunlah! Berhenti berpura-pura!" ujar Hyerin. Merasa sedikit malu pun tak suka karena Taehyung telah menjahili. Tanpa ragu dan tanpa pertimbangan apapun, dengan gerak cepat Hyerin langsung menarik selimut yang menutupi tubuh Taehyung.

Kedua netranya hampir mencelos keluar saat mendapati Taehyung yang bertelanjang dada juga hanya memakai celana pendek kelewat ketat, membuat apa yang ada di bawah sana sedikit banyaknya terlihat cukup jelas oleh pandangannya. Lagi-lagi pemandangan ini yang dilihat kedua netra berharga miliknya. Dengan gerak cepat Hyerin kembali melempar selimut tebal itu dan langsung membalikkan tubuhnya dengan netra kembar yang memejam begitu rapat.

"K-kau ... berpakaianlah dengan benar! Segeralah turun, aku akan menunggumu di bawah." Sebelum Hyerin benar-benar beranjak meninggalkan Taehyung. Satu tarikan cukup kuat di pergelangan tangannya berhasil membuat Hyerin terjatuh di sisi bagian ranjang yang kosong, tepat di sebelah pria itu.

"Hey, a-apa ... yang kau lakukan?"

Taehyung menyunggingkan senyum dan semakin membawa Hyerin masuk sepenuhnya ke dalam dekapan. Dengan mendengar suaranya yang sedikit gugup saja, Taehyung sudah bisa menebak bagaimana semburat merah itu telah muncul di kedua pipi sang gadis Han. Sayangnya kali ini ia tidak bisa melihat wajah menggemaskan itu karena posisi gadis itu yang tengah memunggunginya.

"Yak! Lepaskan aku!! Kau membuat nafasku sesak bodoh!" teriak Hyerin yang mencoba berusaha dengan kuat mengontrol debaran jantungnya serta terus mencoba melepaskan diri dari Taehyung karena pria itu kini tengah memeluknya dari belakang. Membuat punggung Hyerin bersingungan, merasakan langsung dinginnya dada bidang Taehyung yang tak terbalut apapun di sana.

HEILERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang