Bismillahhirrahmannirrahim...
Beberapa saat setelah mendengar kabar bahagia tersebut dan selesai mengadakan tasukuran, Aleta dan gus Bagus memutuskan untuk meninggali rumah gus Bagus yang ada dibelakang pesantren dengan alasan sayang sudah dibeli tapi tidak ditempati.
Sudah dua hari memboyong semua keperluan dan barang-barang akhirnya gus Bagus dan Aleta sudah bisa menempati rumah baru mereka dengan nyaman karena rumah tersebut hanya berisikan gus Bagus dan juga Aleta saja.
Tenang saja untuk masalah bersih-bersih dan juga memasak akan ada abdi ndalem yang akan kerumah untuk melakukan, karena tidak mungkin Aleta yang melakukanya untuk memasak telur saja sampai gosong.
"MAS AKU MAU KE WARUNG DEPAN YAH, CABE DIDAPUR HABIS"ucap Aleta dengan berteriak kepada gus Bagus yang duduk diruang keluarga sedang berkutik didepan leptopnya.
"Jangan teriak-teriak, jarak kita itu masih dalam jangka dekat Aleta"ucap gus Bagus yang dibalas dengan cengiran khas Aleta.
Memang benar sih sekarang Aleta sedang berada diruang tamu sedangkan gus Bagus sedang ada diruang keluarga dimana hanya disekata oleh dinding saja, karena memang setiap ruangan disekat oleh dinding dan itu berurutan ruang tamu, ruang keluarga dan, dapur disekat oleh dinidng dan disebelah kanan ada tuga kamar yang berurutan.
Setelah mendapatkan ijin gus Bagus, Aleta langsung berjalan santai menuju warung yang ada didepan rumahnya memikirkan jikalau anaknya sudah lahir dirinya pasti akan naik darah setiap harinya jika meminta uang terus untuk membeli jajan warung depan rumahnya.
"Bu cabe setengah sama baksonya satu yah"ucap Aleta yang langsung diangguki oleh Bu Wanti pemilik warung.
"Eh neng baru pindahan sini yah?"tanya salah satu ibu-ibu yang sedang memilih belanjaanya.
"Iya bu baru pindah ini"ucap Aleta menjawab sekedarnya sambil menunggu belanjaanya.
"Ehh ini kan istrinya gus Bagus itu kan"ucap salah satu ibu yang menatap Aleta yang diangguki Aleta.
"Duh beruntung yah neng bisa punya suami kaya gus Bagus itu, dulu niatnya ibu mau jodohin anak ibu sama gus Bagus tapi malah gus Bagusnya udah nikah tapi mumpung kuotanya belum empat masih lah ada peluang...gak psos kan neng"cerocos bu Susi yang terkenal dengan ibu remping dan ketua gibah disini.
"Bu pernah liat gak di tv azab seorang ibu yang meninggal kesedak kopi karena ingin menjodohkan anaknya dengan suami orang"tanya Aleta kepada bu Susi yang dibalas gelengan.
"Saya sering liat flm ith tapi kenapa gak ada judul kaya gitu yah"ucap bu Susi sambil berfikir lagi.
"Bakalan ada nih dedapan saya"ucap Aleta kepada bu Susi membuat bu Susi melotokan matanya garang.
"Kamu sumpahin saya mati kesedak kopi ha"tanya bu Susi sambil melototkan matanya kepada Aleta.
"Saya gak ngoming gitu yah bu, ibu sendiri yang ngomong gitu...udah yah ibu-ibu sekalian saya mau pulang dulu mau masak buat suami tercinta...assalammualaiku"ucap Aleta lalu bergegas pergi bersama belanjaanua meninggalkan ibu-ibu rempong yang sayangya bertetangga.
"Waalaikumsalam"jawab para ibu-ibu yang sekarang sedang tertawa melihat muka ibu Susi yang masam.
"Makanya bu orang udah punya istri ngomong gitu didepan istrinya"ucap Bu Tuti yang sedari tadi tertawa.
"Dah diem...nih bu uangnya kurangnya ngebon dulu"ucao bu Susi dengan cepat sambil memberikan uang yang kurang kepada bu Wanti lalu segera pergi kerumah.
"Dasar ibu-ibu mulutnya ringan banget kalau ngomong, kalau gak lagi hamil dah aku sikat ampe habis tuh orang...duh sayang jangan contoh yang tadi yah kalau besok ada yang julitin atau ganggu kamu, kamu bales aja sampe habis"gerutu Aleta dengan mengelus perutnya dengan gerakan memutar sambil melangkah memasuki dapur tanpa sadar gus Bagus yang sedari tadi duduk dimeja makan dengan secangkir teh melihat tingkah dan gerutuan Aleta.
"Anaku jangan kamu ajarkan yang tidak-tidak"ucap gus Bagus membuat Aleta sedikit kaget lalu membalikan tubuhnya nenatap gus Bagus yang sedang menatapnya juga.
"Eh apa mas"tanya gus Bagus sambil menggaruk kepalanya yang tertutup jilbab.
"Anaku jangan kamu ajakan yang tidak-tidak, ajarkan yang baik-baik sesari kecil"ucap gus Bagus membiat Aleta melotot tak terima.
"Enak aja mas, ini juga anakku aku ibunya gak mungkin gak mengajarkan yang baik"ucap Aleta sedikit ngegas.
"Lah tadi sih kamu bicara kalau ada orang yang berbuat tidak baik malah disuruh untuk membalas"ucap gus Bagus sambil menyesap tehnya, sudah biasa dirinya dan Aleta ribut seperti ini rasanya enak untuk dinikmati.
"Bener lah, kalau ada yang jahatin bales masa diem aja...gak terima aku sebagai ibu"ucap Aleta mengebu-gebu yang diangguki saja oleh gus Bagus. Gawat jika Aleta mengusirnya untuk tidur dikamar sebelah, inikan lagi musim hujan dingin masa tidur dihangatin sama selimut aja gak pamai guling benyawa, rugi bandar entar gus Bagus.
***
HALLO GUYS SELAMAT TAHUN BARU KE 2021 TINGGALKAN AJA 2020 BUAT IA MENJADI KENANGAN EAKK😆😆
JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAH...
![](https://img.wattpad.com/cover/234852401-288-k383205.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta [Selesai]
Teen Fiction17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR. HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA. Banyak TYPO...di benerin kalau revisi... Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...