37

6.7K 441 29
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...

Tok tok tok

"Assalammualaikum, Ning-Gus." ucap salah satu akang ndalem, mengetuk pintu rumah Aleta dan Gus Bagus.

Ceklek

"Waalaikumsalam, ya ada apa yah?" ucap Aleta, menatap akang ndalem di depanya yang sedari tadi menunduk.

"Ning, Kiyai Omar sama Gus Aji memberi apapanan saya untuk menyampaikan kalau Ning sama Gus di panggil ke ndalem." ucap akang ndalem tersebut. Yang di balas anggukan mengerti Aleta.

"Ouh, iya-iya nanti aku sama mas Bagus kesana. Makasih yah infonya?" ucap Aleta yang di angguki akang ndalem.

"Yaudah Ning, saya pamit ke pesantren dulu. Assalammualaikum," pamit Akang ndalem yang diangguki Aleta.

"Waalaikumsalam." balas Aleta, saat akan menutup pintu rumahnya kembali tiba-tiba terhenti karena teringat sesuatu.

"Eh lupa, gak Leta kasih masuk dulu itu akang ndalem." gumam Aleta, lalu menaikan bahunya acuh dan menutup pintu rumahnya.

"Mas," panggil Aleta sambil berjalan menghampiri Gus Bagus yang sedang berkutat dengan laptopnya.

"Iya, ada papa? Tadi itu siapa yang ketuk, kok gak di suruh masuk?" tanya Gus Bagus setelah Aleta duduk di samping kiri Gus Bagus.

"Tadi akang ndalem kesini, katanya sih kita di suruh ke ndalem sekarang. Aleta lupa tadi suruh akang ndalem buat masuk." jawab Aleta yang hanya di balas gelengan Gus Bagus, melihat tingkah istrinya itu.

"Ya udah yuh kita ke ndalem, abah sama kakek kayaknya udah nunggu." ucap Gus Bagus sambil beranjak berdiri diikuti Aleta. Untung saja Aleta sudah berpakaian tertutup, jadi tidak menunggu lagi.

***

"Mobil siapa yah mas?" tanya Aleta kepada Gus Bagus, saat berjalan di menuju ndalem. Terlihat ada dua mobil terlihat asing di depan ndalem.

Tak menjawab, Gus Bagus mempercepat langkahnya meninggalkan Aleta. Aleta yang di tinggal di belakang menatap Gus Bagus tak suka, dan tetap melangkah dengan santai menuju ndalem.

"Assalammualaikum," salam Aleta, sebelum masuk ndalem. Setelahnya Aleta memasukki ndalem.

Di lihat dari ruang tamu terlihat ramai dengan beberapa orang yang sedang duduk bercengkraman masing-masing, dan ada dua orang yang sedang berpelukkan erat. Aleta yang melihatnya hanya menatap keduanya datara.

"Ehh nak Aleta udah dateng, kenapa gak sama Bagus?" ucap umi Ais menghampiri Aleta yang masih berdiri di depan pintu ruang tamu.

Seluruhnya mengalihkan atensinya menatap Aleta, Aleta yang di tatap berjalan dengan percaya diri di samping umi Ais.

Ke dua orang yang sedang berpelukkan itu sontak melepaskan pelukkanya, ah lebih tepatnya salah satunya yang melepas pelukkanya itu. Dan sekarang menatap Aleta dengan wajah tidak enaknya, saat di tatap balik Aleta yang errr...horor.

"Iya umi, mas Bagus ninggalin Aleta tadi." ucap Aleta dengan menekan kalimatnya, seakan-akan menyindir sang empunya.

"Bagus, istri lagi hamil kok yah di tinggal. Nanti pas jalan kalau terjadi apa-apa gimana!" omel umi Ais sedikit keras, membuat Gus Bagus meringis.

"Em iya umi, maaf." ucap Gus Bagus, lalu menghampiri Aleta yang masih mentap dirinya dengan pandangan yang suli di artikan.

"Ma-"

"Ouh jadi ini istrinya Bagus." ucap seorang paruh baya, menatap Aleta dari atas ke bawa. Memang sekarang Aleta hanya memakai gamis rumahan, dan jilbab segi empat.

Jangan bayangkan jika Aleta akan memakai gamis dan khimar. Ini belum satu tahun Aleta menikah, tidak mungkin kebiasaannya yang dulu akan cepat di ubah meski suaminya seorang Gus sekalipun. Semuanya butuh proses dan waktu.

Aleta hanya mengangguk, menatap orang tersebut dengan datar.

"Iya, ini suaminya Bagus. Menantu ku." ucap umi Ais, dengan senyum mengembangnya sambil merangkul lengan Aleta.

"Ternyata gak sesuai ekspetasi. Ku kira bakalan terlihat ngalim dan syar'i."

***

Hola guys, aku update lagi nih. Biarkanlah typo-typo bertebaran. Jangan lupa Vote dan Comen. Cobe kalau aku gak ngancem" kata di part 34. Apa kalian akan Vote dan Comen.

Aku lagi memantau part 35, 36, sama 37 ini. Kalau kalian gak males Vote dan Comen banyak-banyak, aku gak akan males untuk update banyak-banyak.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAH...






Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang