15

11.7K 591 9
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim

Kabar gembira seakan menjadi oase di tengah-tengah ujian yang sedang terjadi, kabar dari Arumi yang tengah hamil dan juga hubungan Aleta dan gus Bagus yang semakin lengket ya walaupun kadang tingkah Aleta di luar nalar.

"Akhrinya bentar lagi bakal jadi aunty"ucap Aleta sambil meloncat ke arah kasur yang rapih seketika menjadi berantakan.

"Yang bener jangan loncat-lon kek gitu entar jatoh..."

"Cieh khawatir nih yeh kalau istrinya yang paling cantik kalem ini jatoh"ucap Aleta memotong ucapan gus Bagus sambil menusuk-nusuk pipi gus Bagus yang sedang duduk menyender di pinggirang rangjang.

"Apa tadi kalem?"ucap gus Bagus dan Aleta menganggu dengan senyum lebarnya sambil menatap gus Bagus yang juga menatap Aleta.

"Kalem dilihat dari mana kamu, tadi mas cuman mau bilang kalau kamu jatuh kasian kasurnya mahal-mahal cuman buat nahan kamu jatuh"ucapan gus Bagus membuat senyum lebar Aleta lunturu di gantikan dengan tatapan tajamnya dengan bibir mengerucit.

"Tega bener sih jadi suami"ucap Aleta sambil memukuli tubuh gus Bagus dengan guli yang tadi ada di pangkuanuya dengan brutal.

"Eh eh berhenti jangan kdrt yah nanti mas laporin kamu"ucap gus Bagus membuat Aleta berhenti memukuli suaminya itu di gantikan dengan tatapan sinisnya walau terlihat lucu di mata gus Bagus.

"Laporin laporin enak aja kamu tak potong adik mu baru tahu rasa"ucap Aleta sambil bangkit berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan gus Bagus yang sedang merinding takut.

"Punya istri kaya gini emamg beda rasanya"ucap gus Bagus sambil terkekeh geli.






Jam sudah menunjukkan waktu pukul 9 malam, gus Bagus belum kembali karema masih mengajar di pondok sedangkan Aleta sedang berkutat di dapur membuat beberapa makanan untuk gus Bagus.

Entah sedang kesambet apa Aleta membuat makanan di dapur khusus dengan berbekalan vidio di hanphone nya.

"Nak kamu sedang bikin apa"ucap seseorang yaitu umi Ais yang membuat Aleta menengok menatap umi Ais

"Ehh umi iya ini lagi buat makanan buat mas Bagus"ucap Aleta sambil menaroh hasil makananya ke piring.

"Duh ada yang di buttin makanan khusus anak umi pasti seneng banget"ucap umi Ais sambil mengambil minum yang di balas senyumana Aleta.

"Ya udah umi masuk mamar dulu yah kamu hati-hati"ucap umi Ais lalu bergegas pergi.

"Iya umi"ucap Aleta setelahnya fokus berkutat dengan dapur dan makan.


Ceklek

"Assalammualaikum"ucap gus Bagus memasuki kamar setelah selesai mengajarkan kitab di pesantrenya.

"Waalaikumsalam, ehh mas udah pulang gih ganti baju cuci tangan kaki udah aku siapin"ucap Aleta membuat gus Bagus sedikit terkejut, kumat apa istrinya itu tiba-tiba berubah menjadi murah senyum dan istri yang baik tapi tanpa memikirkan apapun gus Bagus hanya mengangguk dan melaksanakan perintah istrinya.

"Lauk siap, nasi siap sama minumnya siap ahhh cantik"ucap Aleta saat melihat karya masakanya ada di meja kamar mereka.

"Kamu sedang apa"tanya gus Bagus menatap Aleta yang sedang membelakangi gus Bagus.

"Eh mas udah selesai, sini pasti mas belum makan nih udah aku masakan khusus buat suami Aleta"ucap Aleta sambil menggandeng tangan gus Bagus untuk duduk di sofa yang di depanya sudah tersaji makanan buatan Aleta.

"Ha kamu masak...sejak kapan"ucap gus  Bagus terkejut sambil menatap Aleta yang sedang menatap gus Bagus dengan senyum lebarnya sedangkan gus Bagus dengan raut muka terkejutnya.

"Iya aku yang masak semua ini dan baru tadi aku pertama kali masak, jadi mas beruntung bisa makan masakan pertama ku"ucap Aleta sambil menunjuk garpu di tangannua ke arah muka gus Abaan dengan wajah cerianya.

"Makan pertama mu"ucap gus Bagus lirih sambil melihat makananya yang di iya kan Aleta.

Seketika gus Bagus merasakan merinding ngeri di sekujur tubuhnya, bukanya tidak menghargai apa yang di buatkan Aleta tapi ini bentukkanya saja sudah tidak dapat di deskripsikan.

Ya Aleta memasak sayur kangkung dengan gorengan ayam dan sambal tapi terlihat jelas banyak bagian ayam yang sedikit menghitam dan juga sayur kangkung yang bisa di sebut sop kangkung yang mana airnya terlalu banyak.

"Kamu sudah mencicipi"tanya gus Bagus yang mendapat gelengan Aleta.

"Belum, makanya mas jadi orang terberuntung bisa makan masakanku untuk yang pertama kali"ucap Aleta membiat gus Bagus menghembuskan nafas berat, dengan membaca beberapa doa di dalam hatinya gus Bagus memulai memakanya dengan perlahan.

Demi membuat istrinya bahagia dan merasa di hargai itu sudah cukup apa lagi melihat binar di mata Aleta saat melihat gus Bagus memakan masakanya tanpa protes. Padahal Aleta juga merasa masakanya itu gagal tapi melihat sikap gus Bagus yang malah mrmakanya membuat hati Aleta menghangat.






***

Maaf yah udah gak jarang up karena author sibuk...

Banyak typo bertebaran besok di benerin sekalian revisi besar"an saat sudah ENDING



JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAH...


Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang