27

6.8K 386 3
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...

Huek huek huek

Hanya itu yang bisa keluar dari bibir Aleta sedari subuh sampai sekarang menunjukan 6 pagi. Gus Bagus dengan setia menurut tengkuk Aleta dan membuatkan teh hangat untuk istrinya, berharap mualnya akan reda.

"Kita ke dokter aja yah, takut ada apa-apa" ucap Gus Bagus lirih sembari menuntun Aleta yang sudah lemas kearah ranjang.

"Gak usah mas, buang-buang uang aja mending di tabung buat Leta kan baik buat istri bahagia" ucap Aleta setelah merasa nyaman dengan posisinya sekarang yang sedang duduk bersandar dengan kepala ranjang yang empuk.

"Duhh Leta, uang buat kamu sudah mas siapa buat bulanan juga udah mas siapin semuanya. Jadi jangan fikirin yang lainya, kurang apa coba jatah uang bulanan khusus untuk keperluanmu sudah mas siapkan" ucap Gus Bagus sedikit greget dengan istrinya itu, rasanya ingun remas-remas lalu buang eh jangan ntar kalau dibuang dirinya tidur sama siapa masa sendiri sih.

"Kita tuh harus hemat mas, mau mas punya penghasilan yang lebih tapi gak tahu kedepanya bukan. Jaga-jaga aja takut uangnya habis kan masih punya simpanan" ucap Aleta dengan mulut yang sudah luwes seperti mulut tetangga sebelah yang suka julit itu.

"Yaudah terserah kamu, sekarsng kamu istirahat aja mas mau masak dulu" ucap Gus Bagus setelahnya pergi menunu dapur setelah mengecup kening Aleta sekilas.

"Gak salah juga punya laki model Gus gini, terima aja kelakuan ku kek gini pinter masak lagi kan enak" gumam Aleta melihat pintu yang sudah tertutup rapat oleh Gus Bagus setelahnya merebahkan didinya dikasur, saat merasakan tubuhnya sangat lemas setelah mual tadi.

Sedangkan dilain tempat Gus Bagus sedang berkutat didapur dengan luwesnya, hanya memasak sop dan juga gorengan tempe dan tahu yang sekarang Gus Bagus buat. Tidak mungkin kan dirinya membuat rica-rica saat istrinya baru saja mengalami gejala kehamilanya.

Dengan telaten Gus Bagus menyajikan semua hasil makananya dimeja dengan sesekali bibirnya bergumamkan sholawat. Mengambil piring dan mengambil lauk pauk jangan lupakan susu dan air putih, Gus Bagus bergegas kekamarnya untuk menyuapi Aleta yang sekarang makanya harus dirinya suapi jika tidak maka akan dikeluarkan lagi. Entahlah, mungkin anaknya itu ingin bermanja ria dengan bapaknya.

"Nah sekarang kamu duduk, mas suapi kamu"ucap Aleta dengan memegang kedua bahu Aleta membantunya untuk bangun dan duduk bersandar dikepala ranjang. Aleta hanya menurut saja toh dirinya juga sudah lapar, dan sedikit tersiksa dengan mualnya yang sayangnya sangat dirinya nikmati.

"Ouh ya tadi Bunda sama ayah mau main kesini dan mau menginap, kalau boleh sih  sama mas"ucap Aleta yang baru inge ibu nya  itu kemaren malam menelfonya bahwa mereka ingin menginap setelah mencari waktu luang untuk bersama dirinya saat mendengar kabar  bahwa dirinya sedang hamil.

"Ouh boleh dong, kapan ayah sama Bunda datang kesini?"tanya Gus Bagus sambil memberika vitamin untuk Aleta setelah semua makanannya habis dan juga susu hamilnya.

"Emm keknya besok deh"ucap Aleta beberapa saat setelah menelan vitaminya, yang membuat Gus Bagus mengangguk-anggukan kepalanya sambil menatap piring kotornya.

"Yaudah mas mau taroh ini dulu, sama mau nyiram tanaman"pamit Gus Bagus yang diangguki Aleta. Toh dirinya juga bisa melihat Gus Bagus saat menyiram tanamanan karena jendela kamarnya tepat menghadap kearah depan rumahnya yang terdapat banyak pohon-pohon hias yang rata-rata ditanam oleh Gus Bagus.

Setelah mencuci piring kotor dan lainya dan membersihkan dapur Gus Bagus bergegas kedepan untuk menyiram tanamanya. Dirinya tidak sarapan karena sedang berpuasa, kegiatan rutin di hari senin dan kamis nya yang sudah ia lakukan sedari ia kecil.

Gus Bagus dengan santai menyiram tanaman-tanaman yang menyegarkan matanya dengan Aleta yang melihat dari jendela,  mengagumi betapa indahnya paras suaminya yang sangat cocok bersanding dengan dirinya itu pikir Aleta dengan kepercayaan diri tingkan overnya itu.

"Selamat pagi Gus" sapa suara yang sedikit cempreng yang berhasil mengganggu Aleta yang sedang mengagumi pemandangan indah dari suaminya itu, melihat dari jendela siapa yang menyapa suamianya seketika merasa dongkol melihat seonggok menusia yang sedang menatap suaminya dengan mata penuh binaran bahagia seakan habis memenangkan undian...




***

Hola gus akhirnya up juga, maaf yah banyak typo sebenarnya sudah bener tapi saat ngetik biasalah bunbun sering salah mencet di keyboard😆😆

Dan jang lupa bunbun mau kasih info kalau Secret Husband sedang proses terbit, yukh nabung buat kekepin novelnya siapa tahu saat tidur Gus Abaan datang kemimpi kalian eakk😂😂

Dan jangan lupa buat baca cerita bunbun yang lainya yahh...

JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YAH🤗🤗



Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang