Bismillahhirrahmannirrahim...
"Maksudnya...?"tanya Aleta meminta penjelasan lebih, jangan sampai apa yang ada difikiranya itu terjadi. Tetangga sekitar rumahnya itu rata-rata julit sama kepo plus tukang gosip, jika mereka ingin tinggal disini habis sudah nama dirinya dibawa saat sedang bergosip ria.
"Maksudnya yah gitu, Aji sama Diki didepak dari kosanya mumpung kita-kita gak lanjut kuliah karena males mikir dan belum punya kerjaan jadi kita sepakat mau numpang dirumah lu"ucap Banu yang diangguki ketiganya dengan tampang memelasnya menatap Aleta dan Gus Bagus.
"Jadi kalian kesini cuman mau numpang doang, gak bener-bener nemuin aku"ucap Aleta dengan raut wajah tak percayanya.
Mendengar ucapan Aleta dan tampang Aleta, Banu dkk gelagapan gawat jika Aleta marah karena memang benar apa yang dikatakan Aleta itu mereka kesini hanya ingin numpang saja tapi sekalian nemuin Aleta kok.
"Ya gak lah"ucap Aji bersamaan dengan Diki.
"Kita tuh kesini emang ingin numpang, tapi kita juga pengin banget nemuin lu kok beneran deh kita-kita tuh kangen berat sama lu"ucap Aji dengan dramatisnya memegangi dadanya yang diikuti ketiganya dengan wajah yang mungkin terlihat aneh sekarang.
"Ya ya ya Let, kita boleh numpang dirumah lu"pinta Diki dengan wajah memelasnya sama seperti yang lain.
"Jangan minta ma aku, nohh samping yang berhak mutusin"ucap Aleta dengan sedikit gondok akan kelakuan temanya yang tak tahu malu itu, lihatlah sekarang makanan di ruang tamu habis ludas semua termasuk minumanya ehhh sekarang malah ingin nginep disini.
Gus Bagus yang sedari tadi hanya diam karena sedikit terkejut mendengar permintaan keempat teman istrinya itu, pasalnya tidak mungkin bukan dirinya membiarkan teman istrinya itu untuk tinggal dirumah ini kalau dirinya sedang ada urusan duluar berarti dirinya meninggalkan istrinya dirumah bersama empat orang laki-laki.
"Gimana nih Gus, boleh yah kita tinggal disini"mohon Ersan dengan memelas dengan diangguki yang lainya.
"Bagaimana yah, saya tidak bisa mengijinkan kalian tinggal disini"ucap Gus Bagus yang sontak membuat Banu dkk lemas dibuatnya dan tatapan prihatin dari Aleta kepada keempatnya.
"Tapi jika ingin, saya izinkan jika kalian ingin tinggal di pesantren" lanjut Gus Bagus yang sntoka Banu dkk langsung bersemangat kembali dengan menegakkan tubuhnya dan jangan lupa senyum lebarnya setelah sebelumnya menunduk dengan bibir melengkung ke bawah.
"Wahh gak papa Gus, kita mah mau-mau aja yang penting bisa tidur, mandi dan, makan"ucap Aji cepat dengan senyum pepsoden nya.
"Iya Gus gak papa di pesantren, tapi gratis kann?"tanya Diki yang sontak saja dihadiaih lemparan kulit kacang di dahinya oleh Aleta.
"Zaman sekarang kok yah gratisan, air juga sekarang bayar enak aja gratis"sewot Arumi menatap Diki garang yang disambut ringisan Diki karena tampang Aleta sama persis dengan Emaknya di kampung saat marah.
"Ya saja izinkan kalian tinggal di pesantren secara gratis, tapi kalian harus bantu-bantu di pesantren jika ada acara atau apapun itu"ucap Gus Bagus yang langsung diangguki semangat Banu dkk, memang di pesantren akang ndalem hanya ada dua jadinya dari pada membiarkan keempat teman Aleta ini bersantai-santai disana kan lebih baik jadi akang ndalem saja biar ada kerjaan pikir Gus Bagus yang sedari tadi mempertimbangkannya.
"Yaudah sekarang siapin barang kalian mana, kita ke pesantren sekarang motor kalian disini saja gak papa"ucap Aleta sembari memebersihkan meja ruang tamu agar kembali rapih.
"Okay siap laksanakan Umi"ucap Banu yang hanya dibalas delikkan Aleta.
***
Akhirnya bisa up juga, jangan lupa baca cerita yang Our Diffences juga yah...🤗🤗🤗 dan maaf atas typo yg memeang disadari oleh mimin tapi karena pengaruh malas jadi maklumin aje yeeeh😆😅
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT🤗😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta [Selesai]
Teen Fiction17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR. HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA. Banyak TYPO...di benerin kalau revisi... Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...