35

6.8K 386 1
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...

"Nih Gus, kita jamin Leta gak bakal langsung berbunga-bunga." ucap Diki dengan yakin, sembari memberikan sebuket buang dan satu kantong plastik hitam kepada Gus Bagus.

"Apaan ini?" tanya Gus Bagus sambil membuaka bungkussan plastik tersebut. Yang ternyata terdapat coklat dan jajanan lainya yang jumlahnya Gus Bagus pun tidak tahu.

"Apa ini gak terlalu banyak? Nanti kalau gak kemakan kan mubazir jadinya?" tanya Gus Bagus, saat melihat satu kantong plastik penuh surga dunia untuk para wanita yang akan maraton.

"Tenang Gus, gak bakalan mubazir kalau ada kita-kita." ucap Aji, yang diangguki ketiganya dengan tersenyum lebar.

Gus Bagus hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah para sahabat istrinya itu. Yang menurutnya hampir sama persis.

"Ya udah, saya akan menumui Leta.  Semoga saran kalian ini berhasil." ucap Gus Bagus lalu pamit setelah di berikan anggukan dan jempol sebagai tanda semangat oleh Aji dkk.

***

Sudah hampir beberapa menit Gus Bagus berada di depan pintu rumahnya yang tertutup, dengan tangan sebelah kanan membawa bunga dan sebelah kiri menjinjing satu plaatik besar penuh cemilan.

"Ayolah Bagus, bujuk istri sendiri masa gak bisa sih." gumam Gus Bagus, lalu melangkah masuk ke dalam rumah.

"Assalammualaikum," salam Gus Bagus, hening tidak ada jawaban.

Mungkin ada di kamar

Gus Bagus melangkah menuju kamar, mengintip sedikit melalui celah pintu yang terbuka. Terlihat Aleta yang tengah sibuk melimpat baju.

"Assalammualaikum," salam Gus Bagus memasukki kamar, Aleta hanya melihat suaminya sekilas sambil menjawab salam dari Gus Bagus. Lalu melanjutkan kegiatanya lagi.

Gus Bagus melangkah menuju Aleta yang sedang duduk di pinggir kasur dengan tangan yang sibuk melimpat baju, tanpa berucap apapun Gus Bagus langsung menyodorkan bunganya kepada Aleta. Yang hanya di balas kernyitan bingung dari Aleta menatap Gus Bagus.

"Ini Bungan buat kamu," ucap Gus Bagus dengan senyum secerah mentari pagi menatap Aleta. Tanpa menolak Aleta kengambil bunga itu, lalu meletakkanya di kepala ranjang. Tak menyerah Gus Bagus menoyorkan satu plastik besar berisi cemilan kepada Aleta.

"Apa lagi?" tanya Aleta yang lama kelamaan bingung dengan tingkah suaminya itu, sangat berbeda dari yang biasanya.

"Ini semua buat kamu, terima  yah."ucap Gus Bagus, dengan penasaran Aleta membuka bungkus plastik besar itu. Menghembuskan nafas kasar ketika melihat isinya.

"Ngapain mas beli kaya gini?" tanya Aleta menatap Gus Bagus yang sudah duduk di hadapan Aleta.

"Kamu suka cemilan kan, jadi mas bawakan." ucap Gus Bagus dengan kernyitan bingung. 'Kenapa Aleta bertanya, seharusnya senang bukan'.

"Mas kalau mau berusaha dapat maaf Leta gak kaya gini caranya, Leta tahu ini pasti mas cuman minta sahabat Leta buat bantu mas kan?" tanya Leta yang hanya di balas garukan kepala Gus Bagus yang tidak gatal.

"Kok tau sih?" gumam Gus Bagus seperti bertanya.

"Huff, mereka itu sahabat Leta. Udah lama Leta sama mereka, jika Leta marah pasti mereka bakal bujuk dengan memakai ini semua. Mas kan suami Leta, kenapa mas minta bantuan orang lain untuk bujuk istri sendiri sih." ucap Aleta, lalu beranjak menuju lemari dan meletakkan baju disana, setelahnya pergi keluar kamar tanpa menatap Gus Bagus yang hanya diam menatap istrinya pergi.

"Mas harus apa Leta, mas gak tahu gimana cara bujuk perempuan. Dari kecil mas sudah masuk asrama, jarang sekali mas bertemu dengan perempuan. Bahkan umi pun, jarang mas bertemu setiap tahun nya." gumam Gus Bagus, setelahnya berfikir bagaimana cara membujuk Aleta agar bisa memaafkanya dan kembali seperti dulu.

Jangan salah sangka dengan sikap Aleta yang keras itu, jika tidak dari sekerang Aleta bersikap seperti itu dan dengan mudah luluh lalu memaafkan. Maka jika di masa depan akan ada masalah datang dan Gus Bagus melakukan hal sama. Pasti Gus Bagus hanya meminta maaf, tanpa usaha yang keras. Sekali-kali buat suami kapok gak masalah kan.

***

Jangan lupa vote yah...maaf kalau pendek. Jangan lupa comen dan vote. Karena sebentar lagi aku bakal menebarkan bubuk cabai di dalam cerita ini.

Happy ending atau sad ending, mungkin kalian akan tahu esok akhir.

Jangan lupa comen dan vote banyak-banyak yah😆


Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang